KabarOto.com – Nissan Silvia S13 menjadi salah satu ikon mobil sport Jepang yang meluncur pada pertengahan 1988. Popularitasnya langsung meroket dan model ini bahkan menyabet gelar Japan Car of the Year 1988, berkat desain aerodinamis, karakter berkendara yang seimbang, serta teknologi yang dinilai unggul pada masanya.
Memasuki era S13, Nissan tak lagi mengekspor Silvia secara langsung. Sebagai pengganti, 180SX yang telah direbadging dipasarkan ke berbagai negara.
Baca Juga: Resmi Meluncur, Nissan Navara Terbaru Siap Guncang Segmen Pikap dengan Sasis Triton
Di Eropa model tersebut dikenal sebagai 200SX, sementara pasar Amerika Utara menyebutnya 240SX. Di Indonesia, keberadaan Silvia S13 atau 200SX tergolong sangat terbatas, dan sebagian besar justru berakhir sebagai basis mobil drifting dengan ubahan ekstrem.
Namun kondisi berbeda ditunjukkan oleh Ryan Ghaffar, salah satu pemilik unit langka ini. Alih-alih mengikuti tren menjadikannya mobil drifting, ia memilih merestorasinya agar nyaman digunakan harian sekaligus mempertahankan esensi aslinya, meskipun mobil ini kini mengusung mesin berbeda.
Baca Juga: 4 Konsep Spesial Nissan Bakal Menggebrak SEMA Show 2025
“Nissan Silvia S13 pop-up ini varian yang cukup dicari di Jepang. Banyak yang berubah jadi mobil drift, jadi unit yang masih rapi dan menyimpan part asli makin jarang,” ujar Ryan.
Spesifikasi dan Rebuild Mesin
Unit ini awalnya dibekali SR20DET, mesin 4 silinder, turbo, dengan kapasitas 2.000 cc yang menjadi ciri khas Silvia. Namun kondisi mobil yang terlalu lama terbengkalai di bengkel membuat banyak komponennya terpakai untuk unit lain. Situasi itu membuat Ryan memilih melakukan swap engine 2JZ-GTE, mesin 3.0 liter inline-6 milik Toyota Supra.
“Mesin aslinya sebenarnya mau direbuild, tapi karena mobilnya kelamaan nangkring, banyak part yang hilang dipakai ke mobil lain. Akhirnya paling masuk akal pakai 2JZ. Waktu beli 2JZ itu satu paket lengkap ECU, alternator, dynamo starter jadi tinggal plug. Secara mounting juga cocok, jadi nggak perlu ubahan ekstrem di ruang mesin,” jelasnya.
Baca Juga: Galeri Modifikasi Nissan Skyline R32 GT-R Top Secret Racikan Smokey Nagata
Mesin 2JZ-GTE standar menghasilkan tenaga sekitar 320 dk, dan pada mobil ini dipasangkan dengan transmisi R154 bawaan Toyota Supra, menjadikannya kombinasi yang responsif namun tetap andal untuk pemakaian harian.
Secara tampilan, Ryan mempertahankan bentuk asli Silvia tanpa modifikasi berlebihan. Ubahan hanya dilakukan pada sektor kaki-kaki serta penggunaan pelek Work CR Kai dan BBK, yang tetap menjaga estetika khas era 90-an.
Estimasi Biaya Restorasi
Menurut Ryan, biaya restorasi Silvia sangat bergantung pada kondisi awal unit.
“Kalau bangun dari nol mungkin bisa lebih mahal. Tapi karena gue punya banyak spare part 200SX dan 2JZ sebelumnya, estimasinya sekitar Rp 170 jutaan sudah bisa jadi seperti sekarang,” tutupnya.
Baca Juga: Mobil Langka Nissan Silvia S13 Autech Convertible Siap Dijual
Restorasi ini menjadikan Nissan Silvia 200SX milik Ryan sebagai salah satu contoh langka bagaimana sebuah mobil ikonik tetap bisa dipertahankan keasliannya tanpa menghilangkan karakter performanya.