Honda Beat Hybrid Satu-satunya di Indonesia, Perpaduan Mesin Konvensional dan Listrik

Bimo Hariyadi Jumat, 11 November 2022

KabarOto.com - Honda Beat merupakan motor matik bermesin 100 cc. Kuda besi ini cukup laris digunakan oleh masyarakat Indonesia. Karena simple, tidak terlalu besar, bisa digunakan oleh pria dan wanita.

Namun apa jadinya jika Honda Beat buatan tahun 2018 diubah menjadi Hybrid? alias ada motor listrik untuk menggerakkan roda, sehingga tidak perlu menggunakan mesin bensin. Ikatan Ahli Tehnik otomotif (IATO) membuat Honda Beat Hybrid, mengklaim satu-satunya di Indonesia.

Baca Juga: NAWA Racer, Motor Listrik Dengan Baterai Hybrid Pertama Di Dunia

Honda Beat Hybrid ini bukan konversi dari mesin bensin (dihilangkan) menjadi full listrik, masih ada mesin konvensional, dan bisa digunakan. Tenaga listriknya dapat dipakai, menggantikan mesin bawaan tersebut, dipastikan irit bahan bakar.

Untuk mengaktifkan tenaga listrik, terdapat tombol On dan Off berwarna merah di setang sebelah kanan. Ini dibuat oleh DJ Custom. Saat ingin menggunakan tenaga listrik, pengguna hanya tinggal menekan tombol On. Sementara, jika tidak digunakan lagi, bisa dimatikan dengan menekan tombol Off. Putar kunci di posisi On, maka mesin konvensional akan menyala.

Nah, uniknya lagi, saat mesin konvensional tidak mampu melaju di tanjakan curam, motor listriknya ini bisa digunakan untuk menambah tenaga, caranya tombol tekan ke posisi On, kemudian ada power berwarna biru, ditekan otomatis tenaga listrik akan mensupport mesin konvensional.

Hebatnya, ada pengaturan kecepatan, disebutkan oleh sang pembuat sebagai gigi, ada di setang kiri, tepat di atas lampu jauh dekat dan tombol sein. Gigi satu bisa melaju hingga 40 kpj, sementara dua bisa sampai 50 kpj dan gigi tiga kecepatan maksimal sampai 70 kpj. Cukup mumpuni untuk berjalan di dalam kota.

Battery Li-Ion 60 volt, 25 Ah (Foto: kabarOto/Bimo)

Komponen yang digunakan pada motor ini adalah BLDC Motor Hub 1,5 - 2 kW, Adapter, Right Arm pemegang hub motor, Kontroler 50-70 Ah, Throatle Cable, Switch on/off, Meter Battery, Step down DC 60 volt-12 volt, Battery Li-Ion 60 volt, 25 Ah.

Mesin listriknya digerakkan menggunakan motor Hub, letaknya ada di sebelah kanan pelek belakang. Sehingga bagian belakang terlihat lebih lebar. Nah swing arm ditambahkan dari sasis tengah, untuk penyangga Moto Hub ini. Juga sebagai dudukan knalpot custom.

Oiya, knalpot orisinil (bawaan Honda Beat berbentuk bulat, warna hitam) sudah tidak digunakan, karena posisi dudukannya sudah diubah, sehingga knalpotnya harus buat dan suaranya tentu akan sedikit berisik. DJ Custom (si pembuat) menyarankan, jika tidak ingin berisik (bronk) bisa menggunakan knalpot Kawasaki KLX150 model lama.

Baterai terletak di bagasi bawah jok, yang biasa difungsikan untuk meletakkan jas hujan atau kunci-kunci. Di bawahnya terdapat aki bawaan untuk motor konvensional, fungsinya untuk menjalankan kelistrikan.

BLDC Motor Hub 1,5 - 2 kW dan knalpot custom

Pengecasan cukup mudah, adapter 60 Volt 5 Ampere bisa disambung ke colokan listrik rumah tangga pada umumnya. Pengecasannya dari 0 sampai 100 persen 5 jam. Dapat menempuh jarak sampai 17 kilometer. Kondisi baterai bisa terpantau darfi baterai meter yang ada di setang sebelah kiri.

Hanya saja, saat ini, modifikator belum dapat komponen yang pas untuk Honda Beat Hybrid ini. Untuk menandakan baterai akan habis, dapat dirasakan kecepatan menurun, tidak bisa bertambah lagi misal sampai 60 kpj.

Baca Juga: Struktur Gambar Calon Motor Hybrid Kawasaki Beredar Di Dunia Maya

Tampilan motor ini semakin manis, bagian depan tepat di atas sepatbor, ada tambahan bodi kit berbentuk melancip berwarna hitam. Letaknya ujung kanan dan kiri, terlihat lebih sporty. Motor ini dilapisi cat berwarna putih, dan ada warna hitam di pijakan kaki (dek), list hitam di bodi kiri dan kanan.

Estimasi biaya untuk penambahan komponen motor listrik mencapai Rp 12,3 Jutaan. Berminat untuk membuat motor fenomenal ini? Bisa kontak Ikatan Ahli Teknik Otomotif (IATO) atau DJ Custom.

IR. Hari Budianto, Sekjen IATO mengatakan, motor ini bisa dikatakan pertama kali di Indonesia, pihaknya masih dalam proses riset dan meneliti untuk komponen lainnya, agar lebih sempurna.

Bagikan

Baca Original Artikel