Indonesia Belum Siap Pakai Mobil Listrik, Ini Alasannya

Bimo Hariyadi Kamis, 31 Agustus 2017

Kabaroto.com - Mobil listrik mulai beredar di pasaran. Di negara maju, mobil yang menggunakan tenaga listrik ini sudah banyak beredar. Selain ramah lingkungan, mobil listrik juga sangat praktis, tidak perlu menggunakan bahan bakar fossil yang harus mengeluarkan kocek untuk mengisinya. Dengan mobil listrik pengguna tinggal mencharge sesuai dengan batas maksimal maka sudah bisa digunakan.

Di Indonesia sendiri beberapa produsen otomotif sudah mulai memasukan mobil listrik. Namun kehadirannya belum banyak diminati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang masih memilih mobil dengan bahan bakar minyak. Negara-negara yang tergabung dalam G7 sudah mulai memberi tekanan bahwa program mobil listrik yang ramah lingkungan ini harus dijalankan. Salah satu alasan utamanya adalah untuk menekan polusi gas karbon dan mengantisipasi jika nantinya bahan bakar fossil ini benar-benar habis.

Baca Juga:

Namun sepertinya Indonesia masih belum siap akan kehadiran mobil pintar ini. Sarana pendukung masih jauh dari siap, pelaku industri juga masih dalam suasana Chaos. Kebijakan pemerintah untuk mobil listrik ini belum terarah, pro terhadap pengusaha dan industi atau politik.

Hal itu dikatakan Yannes Martinus pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Menurutnya jika pemerintah Indonesia mau mengikuti program mobil listrik yang sudah diterapkan di negara-negara G7, langkah pertama yang harus segera dilakukan secara pintar oleh pemerintah adalah membuat regulasi yg kondusif, regulasi ini menurutnya bisa jadi harus revolusioner, karena bisa melibatkan 17 kementrian yang ada.

Sementara itu Bebin Djuana Pengamat Otomotif menyatalan secara awam untuk menuju mobil listrik perjalanan Indonesia masih panjang. Dia juga mempertanyakan kesiapan pemerintah untuk menghadirkan mobil listrik di Indonesia.

"Kalau benar-benar mau menghadirkan mobil listrik apakah konsepnya sudah siap? Karena bukan hanya prasarana yang menelan biaya besa peraturan pendukungnya juga, apakah pemerintah mau subsidi atau menghapuskan pajaknya saja agar harga menjadi terjangkau mengingat harga mobilnya sangat mahal," tuturnya.

Pemerintah menurut Bebin juga harus menyediakan sumber listriknya. Karena jika kita benar2 mau menurunkan konsumsi minyak bumi harus dibangun pembangkit listrik alternatif seperti kincir angin, tenaga surya, ombak laut, panas bumi dan lainnya. "Pengkajiannya harus matang jangan terkesan mau ikutan trend, belajar dari masalah-masalah yang sudah timbul dinegara lain," tutupnya.

Bagikan

Baca Original Artikel