Makin Ketinggalan, Ternyata Honda Tidak Lakukan Pengembangan Saat Marc Marquez Cedera

M. Sigit Minggu, 12 Januari 2025

KabarOto.com - Lucio Cecchinnello, bos tim LCR Honda mengungkap bahwa Honda tidak melakukan pengembangan motor saat Marc Marquez mengalami cedera pada MotoGP 2020.

Honda memang sangat bergantung pada Marquez untuk mengembangkan Honda RC213V. Ketika andalannya cedera, maka pabrikan mengalami kebingungan.

Diketahui, Honda bersama Marquez mendominasi balapan MotoGP pada era 2010-an. Di mana, mereka meraih gelar juara pada tahun 2013-2014 dan 2016-2019.

Baca Juga: Jorge Martin Pasrah di MotoGP 2025, Fokus Pengembangan Motor Lalu Bersaing Tahun Depan

Marc Marquez dominasi MotoGP 2019 dengan 12 kemenangan

Dominasi MotoGP 2019

Pada tahun 2019, Marquez sangat dominan. The Baby Alien menang 12 kali dan finis posisi kedua di setiap balapan sehingga meraih gelar juara dengan selisih 151 poin dari pembalap Ducati, Andrea Dovizioso.

Tapi, pada tahun 2019 hanya Cal Crutchlow pembalap Honda yang mampu naik podium selain Marquez. Ini menjadi bumerang ketika Marquez mengalami cedera.

Menurut Cecchinnello kami sudah bekerja menjadi tim satelit Honda sejak 2006 di MotoGP, dan mengakui seberapa besar pengaruh Marquez pada tim Repsol Honda.

Baca Juga: KTM Punya Hutang Lebih dari 3 Miliar Euro, Pedro Acosta Nyatakan Sikapnya di KTM Walau Masa Depannya Tidak Menentu di MotoGP

Pakai Ban Lebih Keras

"Motor Marc bagus, di mampu mengatasi bagian depan Honda dan menggunakan ban lebih keras dibandingkan motor lain," ucap Cecchinnello dikutip dari GPOne.

Sebagai contoh, pada awal musim 2020, di Jerez dia menyalip semua orang, lalu kehilangan kendali di depan dan setelah Kembali ke motor, dia menunjukkan comeback hebat. Dan memutuskan Marquez kembali.

"Selam Marquez absen, kami tidak melakukan apa pun dalam hal pengembangan, sementara merek lain terus mengembangkan proyek mereka," jelas Cecchinnello.

Honda baru melakukan pengembangan lagi pada tahun 2021 saat Marquez pulih. Namun, pengembangan hanya pada aspek aerodinamika.

Bagikan

Baca Original Artikel