Mari Berkenalan dengan Sasis Space Frame

Omar Putra Senin, 10 Juni 2024

KabarOto.com - Perkembangan teknologi bus sekilas memang tak terlalu ‘kasat mata’dibandingkan kendaraan penumpang. Tapi bukan berarti tidak ada yang berevolusi dari sebuah produk, selalu ada temuan baru yang fokusnya ternyata juga serupa dengan passanger car.

Fokus pada efisiensi rancang bangun dan juga operasional serta maksimalisasi daya angkut juga nyata jadi ‘benang merah’ dinamika evolusi teknologi kendaraan komersial. Termasuk pada produk sasis bus. Selama puluhan tahun sasis bus yang beredar di Tanah Air berspesifikasi ladder frame.

Baca Juga: Perlu Tahu, Baca Kode Sasis Bus di Indonesia

space frame
Sasis "space frame" bus Mercedes-Benz yang sudah diberi simulasi dudukan bodi

Sasis jenis ini dikenal punya unsur kekokohan yang tinggi, namun punya bobotnya tidak bisa dianggap remeh. Selain itu daya angkut barangnya jadi tidak maksimal karena ada struktur sasis yang melintang di bagasi bagasi.

space frame
Proses finaslisasi penyambungan antar struktur sasis "space frame"

Sasis space frame secara prinsip ditemukan oleh Alexander Graham Bell dalam prose pengembangan tahun 1989-1890 yang kemudian menyebut desain ini sebagai pendekatan Thethraderal Geomtery. Desain dasarnya merupakan rangkaian struktur tulang besi yang saling terhubung satu sama lain dengan bertumpu pada sambungan antar tulang besi itu.

'Kandang Macan' di tengah struktur bus karya karoseri Tentrem pada sasis space frame

Berbeda dibandingkan desain ladder frame, sasis space frame punya karakteristik daya topang yang lebih kuat karena beban dibagi lebih merata ke semua struktur besi. Setiap bagian juga lebih fleksibel dalam menahan beban karena secara dinamis mampu menyesuaikan tekanan beban dalam waktu yang berbeda secara simultan.

Daya angkut barang menjadi lebih maksimal

Banyak disebut juga sasis space frame merupakan sasis modular karena bisa secara fleksibel dibangung menyesuaikan desain bodi bus yang akan ditumpangkan di atasnya. Struktur rangka bodi bisa langsung ditumpukan pada sasis yang sudah dibuat sesuai bentuk serta dimensi bodi.

Salah satu keuntungan dari sasis space frame adalah ruang bagasi yang semakin luas karena tidak ada lagi penghalang ‘tulang besi’ sebagaimana ditemu pada sasis ladder frame. Sasis space frame tetap terjaga kekokohannya karena tidak perlu ada yang ‘dipotong’ pada struktur dasarnya untuk membuat ruang bagasi lebih lapang.

Baca Juga: Sleeper Bus Terbaru PO Sinar Jaya Punya Tampilan Depan Berbeda

hino sasis
Bodi SHD, UHD, MHD, Double Decker bisa langsung ditumpangkan pada sasis space frame

Terlebih lagi pihak APM sasis bus yang ada di Indonesia ‘sepakat’ untuk tidak dilakukan pemotongan atau modifikasi pada struktur dasar sasis bus. Pihak karoseri juga menjadi lebih leluasa dalam mendesain bodi bus. Karena sasis “space frame” bisa mengakomodasi berbagai desain bodi.

Sebagaimana diungkapkan oleh Ferdiansyah, Corporate Communication, Public Relation and Marketing Strategy PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia, lewat surat elektroniknya yang diterima Oto Komersial. Ia menyebutkan bahwa pihak karoseri menyesuaikan regulasi rancang bangun bodi bus di Indonesia.

“Tinggal menyesuaikan, Red) aspek teknis dalam proses rancang bangun terkait ketinggian bodi bus saja, kalau bodi ‘SHD’ di ketinggian maksimalnya 3,9 meter dan UHD 4,0- 4,1 meter yang mana itu di pengaruhi oleh GVW dan konstruksi sasis terutama di bagian suspensi,” pungkasnya.

Bagikan

Baca Original Artikel