Melibas Jalanan Serpong Sampai Ciletuh dengan Honda CRF 150
KabarOto.om - Honda CRF 150 bisa dikatakan motor impian pria yang hobi berpetualang. KabarOto pun tertarik untuk mencoba kemampuan motor ini, dan Rute Serpong - Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat menjadi pilihan kami.
Saat pertama kali ditunggangi, Honda CRF 150 ini terasa cukup tinggi, dengan dimensi 2.119 dan tinggi 1.152 mm, cukup sulit bagi pengguna dengan tinggi badan 165 cm untuk menapakkan kaki.
Baca Juga: Test Drive - Menaklukkan Perbuktikan Cileteuh Dalam Keanggunan Ace Scrambler
Sepertinya tinggi motor ini sudah disesuaikan dengan pria yang memiliki tinggi minimal 170 cm. Namun lebarnya yang hanya 793 cm, cukup mudah untuk menaklukan posturnya yang jangkung itu.
Walau terkesan tinggi, namun jika sudah berjalan motor ini cukup nyaman dan mudah dikendalikan di jalan raya Serpong yang padat. Jalan macet tak membuat kami arogan dengan menaiki trotoar untuk menghindari kemacetan.
Beberapa jalanan rusak yang ada di daerah Jampang, Parung pun kami lewati, jalan rusak dengan lubang-lubang yang cukup menganga tak dirasakan guncangannya.
Untuk posisi berkendara, setang dengan ukuran standar ini bisa disesuaikan dengan ukuran, maju dan mundur, sehingga pengendaranya bisa menyesuaikan dengan panjang tangannya.
Jarak sumbu roda yang mencapai 1.375 mm dan jarak ke tanah 285 mm membuat motor ini sangat pas jika melintasi jalan perkampungan seperti di Jampang, Parung itu. Rasanya sangat bangga menjadi pusat perhatian di beberapa perkampungan yang kami lewati. Motor penggaruk tanah ini juga menjadi pusat perhatian pengguna jalan raya Parung, Bogor, jalan raya Sukabumi, jalan Cikidang, Pelabuhan Ratu dan Ciletuh.
Cor beton dan aspal yang membalut jalan-jalan ini dapat dilalui dengan sempurna, apalagi pelek alumunium depan 21 inci dengan ban berukuran 2.75 dan pelek belakang 18 inci dengan ukuran ban 4.1, membuat performanya lebih baik lagi.
Motor dengan berat kosong 122 kg ini cukup stabil dikendarai di kecepatan 100 kpj. Panel dasbor digital memudahkan untuk mengendalikan kecepatan, dan kecepatan pada tampilan dasbor tidak menggunakan kabel ke roda depan, tapi ke mesin.
Ini membuat pengendaranya harus memperhatikan detail kilometer yang ada pada dasbor, saat berada di kondis jalan mulus.
Suspensi depan yang menggunakan upside down merek Showa dan monoshock pro-link pada bagian belakang sangat nyaman melintasi kondisi jalan. Tikungan tajam yang mewarnai perjalanan kami menuju Ciletuh, tak membuat motor ini membanting posturnya yang tinggi ke kiri dan kanan. Sungguh motor trail yang nyaman untuk ditunggangi di jalan on road dan off road.
Tanjakan dengan sudut 60 derajat masih bisa dilalui dengan kecepatan 60 kpj. Ini karena CRF 150 dibekali mesin satu silinder berkapasitas 149 cc, 4 Langkah SOHC dengan torsi maksimum 9,51 dk dan torsi maksimum 12,43 Nm.
Perpindahan gigi yang cukup panjang membuat motor ini bisa menaklukan segala medan. Beberapa kali KabarOto sempat membonceng videografer yang ingin mengabadikan momen perjalanan kami.
Berkat tempat duduk dengan panjang 869 mm, masih bisa memuat untuk 2 orang. Kami pun masih bisa menyalip rombongan turing yang berada di depan untuk mengabadikan lewat video.
Kondisi jalan perkampungan yang dilewati membuat kami harus sering menekan rem, bahkan beberapa kali kami harus menekan rem secara mendadak.
Dibekali rem depan cakram Hidrolik Wavy Disc 240 mm dan rem belakang cakram hidrolik Wavy Disc 220 mm, membuat motor ini bisa berhenti secara mendadak dan masih bisa dikendalikan.
Saat kami mencoba melintasi beberapa ruas sungai yang kering, dengan kondisi batu bercampur tanah, motor ini masih sangat nyaman dan bisa menaklukan rintangan sepanjang kurang lebih 400 meter.
Kami pun masih mencobanya di sebuah pantai yang berada dekat dengan Geopark Ciletuh. Pasir hhitam yang cukup dalam kami pilih untuk menjajal motor ini.
Saat memasuki pinggir pantai, pasir sudah menyambutnya dengan memakan setengah ban depan dan belakang. Harus dengan konsentrasi untuk menaklukannya, beberapa kali mesin mati karena motor yang cukup sulit untuk melewatinya.
Pasir yang sudah menutup setengah ban itu pun bisa dilewati, namun harus dengan teknik tertentu agar bisa berjalan di tengah pasir.
Dengan suspensi depan Inverted Telescopic Front Suspension berdiameter 37 mm dan punya langkah main 225 mm, serta tipe suspensi belakang Monosuspension with Pro-Link Suspension System Axle Travel 207 mm, membuat motor ini bisa melibas pantai ini.
Motor ini cukup kuat dan layak disejajarkan dengan para pesaingnya disegmen trail. Bangga rasanya berhasil melibas rintangan di jalan Serpong sampai Ciletuh dengan Honda CRF 150 ini.
Baca Original Artikel