Mengenal Rear Height Device, Perangkat Buatan Ducati yang Bikin Fabio Quartararo Gagal Juara di MotoGP Inggris 2025

M. Sigit Selasa, 27 Mei 2025

KabarOto.com - Fabio Quartararo nyaris juara di MotoGP Inggris 2025. Namun, gegara perangkat rear height device bermasalah, pembalap Yamaha ini gagal finis dan menangis di pinggir lintasan.

Diketahui, rear height device merupakan perangkat yang dikembangkan oleh Ducati.

Secara fungsi, perangkat ini dapat mengatur ketinggian belakang motor. Di mana, ketinggian motor di bagian depan dan belakang bisa diatur secara terpisah.

Biasanya, pembalap MotoGP mengaktifkan ride height device saat start sehingga ketinggian motor lebih rendah untuk mendapatkan performa terbaik saat start.

Baca Juga: Nasib Sial Fabio Quartararo di MotoGP Inggris 2025, Nyaris Menang Tapi Terkendala Motor Bermasalah

Fabio Quartararo di MotoGP Inggris 2025

Manfaat Perangkat Rear Height Device

Manfaat dari performa tersebut dimulai dengan peningkatan anti-wheelie yang mencegah roda depan terangkat. Kemudian dilanjutkan dengan hambatan aerodinamika yang sedikit lebih rendah di sepanjang lintasan lurus, hingga stabilitas pengereman lebih baik di tikungan.

Sementara itu, front ride height device sudah dilarang penggunaannya sejak musim 2023. Dorna Sport menganggap mengubah ketinggian saat motor melaju dalam kecepatan tinggi, berisiko bagi pembalap. Setelah perangkat ini, Dorna Sport juga akan melarang rear ride height device pada tahun 2026.

Diketahui, saat MotoGP Inggris 2025 lalu, Fabio Quartararo yang memulai balapan dari posisi pertama tengah memimpin balapan dengan jarak hingga 4 detik dari pembalap dibelakangnya.

Baca Juga: Klasemen MotoGP Inggris 2025: Marc Marquez Mulai Menjauh, Francesco Bagnaia Mandek

Kekecewaan Fabio Quartararo

Sayangnya, motor Yamaha YZR-M1 bermasalah. Sempat kembali ke lintasan namun pada akhirnya menyerah. Quartararo sedih bukan main, kemenangan yang sudah di depan mata pun harus pupus.

"Ini balapan yang sangat luar biasa bagi kami, tapi sayangnya kami memiliki masalah teknis dengan rear-height device. Saya pikir ini akan jadi 'balapan kami', semuanya berjalan baik. Saya tahu kapan harus cepat, saya tahu kapan harus mengerem ekstra dengan pertimbangan angin," beber Quartararo dilansir laman Yamaha MotoGP.

Menurutnya motornya yang terbaik sejauh ini. Dia membalap dengan bagus dan tampil tercepat. Jadi masih ada kesempatan, harapannya.

"Saya pikir kami sudah membuat langkah. Belum cukup memang, tapi kami semakin kuat dan kuat. Saya menjalani balapan bagus. Saya tak bilang ini yang terbaik sepanjang karir, tapi setidaknya dalam 3-4 tahun terakhir. Jelas saya sangat kecewa, tapi saya pikir kami harus tetap menegakkan kepala," pungkas Quartararo.

Bagikan

Baca Original Artikel