Mengenal Robert Kubica, Juara 24 Hours of Le Mans 2025 yang Karirnya Hampir Sirna di F1

Pradia Eggi Senin, 23 Juni 2025

KabarOto.com - Nama Robert Kubica kembali mencuri sorotan dunia balap setelah meraih kemenangan bersejarah dalam ajang 24 Hours of Le Mans 2025. Pembalap asal Polandia itu berhasil mengantar tim AF Corse #83 menjadi juara di kelas LMP2. Ini merupakan pencapaian puncak dalam karier balapnya yang panjang dan penuh lika-liku.

Kubica, yang dikenal sebagai satu-satunya pembalap F1 asal Polandia, tak pernah kehilangan semangat untuk kembali berkarir usai mengalami kecelakaan hebat pada 2011 yang sempat mengancam karir dan hidupnya. Kini, lebih dari satu dekade kemudian, ia pantaskan diri menjadi raja di sirkuit legendaris Circuit de la Sarthe.

Kemenangan yang Tak Datang Seketika

Bersama rekan setimnya Louis Delétraz dan Jonny Edgar, Kubica tampil konsisten sepanjang 24 jam balapan. Meski sempat diguyur hujan dan beberapa kali menghadapi insiden di lintasan, trio pembalap ini menunjukkan strategi yang matang dan ketahanan luar biasa.

Mobil mereka Oreca 07 Gibson bernomor #83 menyentuh garis akhir sebagai pemuncak kelas LMP2, sekaligus mengakhiri dominasi beberapa tim mapan lainnya.

Robert Kubica mengendarai No. 83 AF Corse-run Ferrari bersama Yifei Ye dan Phil Hanson. (Foto: Crash)

Ini merupakan gelar perdana Le Mans bagi Kubica setelah sebelumnya nyaris menang pada 2021 bersama tim WRT, namun harus mundur saat memimpin hanya beberapa menit jelang finish karena kerusakan teknis. Kemenangan tahun ini menjadi penebusan sempurna atas tragedi empat tahun silam.

Baca Juga: Catatan Prestasi Sean Gelael di 24 Hours of Le Mans Hingga 2025, Mulai Debut Langsung Raih Podium

Kubica dari F1 ke Le Mans

Karier Robert Kubica dimulai cemerlang di ajang Formula 1 bersama BMW Sauber. Ia mencatat sejarah dengan memenangkan Grand Prix Kanada 2008, menjadikannya pembalap Polandia pertama yang naik podium tertinggi di F1.

Sayangnya, kecelakaan dalam reli Ronde di Italia 2011 mengakibatkan luka serius di lengan kanannya dan membuatnya absen dari F1 selama tujuh tahun.

Namun, semangat tak pernah padam. Kubica kembali ke grid F1 pada 2019 bersama Williams, lalu menjadi pembalap cadangan Alfa Romeo hingga 2022.

Robert Kubica pernah meraih podium di F1 di Kanada 2008 dengan BMW Sauber. (Foto: Crash)

Di saat bersamaan, ia mulai menjajaki balapan ketahanan (endurance), termasuk ajang European Le Mans Series dan FIA World Endurance Championship (WEC).

Dengan kemenangan di Le Mans 2025, Kubica resmi mencatat namanya di daftar elit para juara dunia balap ketahanan, sebuah pencapaian yang semakin mengukuhkan statusnya sebagai simbol ketangguhan dan ketekunan dalam dunia motorsport.

Baca Juga: Diperkuat Mantan Pembalap F1, Ferrari Cetak Hattrick Kemenangan 24 Hours of Le Mans

Ikon Nasional dan Simbol Harapan

Di Polandia, nama Robert Kubica bukan sekadar ikon balap, tetapi juga simbol harapan dan ketahanan. Kemenangannya di Le Mans 2025 menjadi momen yang dirayakan secara nasional, menginspirasi generasi baru pembalap dari Eropa Timur untuk mencetak prestasi.

Dengan usia yang kini menginjak 40 tahun, Kubica mungkin tidak lagi berada di masa keemasan, namun pengalamannya, kecerdasannya dalam membaca balapan, dan semangatnya tetap menjadi senjata utama di lintasan.

Robert Kubica telah membuktikan bahwa takdir bisa diubah dengan kerja keras dan keberanian. Dari kecelakaan yang nyaris merenggut karirnya hingga kemenangan di Le Mans 2025, kisahnya adalah pengingat bahwa dalam dunia balap seperti halnya hidup yang terpenting bukan bagaimana memulai, melainkan bagaimana bertahan dan kembali bangkit.

Bagikan

Baca Original Artikel