F1 Jerman Berpeluang Digelar Kembali, CEO F1 Siap Berdiskusi

F1 Jerman Berpeluang Digelar Kembali, CEO F1 Siap Berdiskusi

Pradia Eggi
Pradia Eggi
Jumat, 22 Agustus 2025
F1 Jerman Berpeluang Digelar Kembali, CEO F1 Siap Berdiskusi

Ilustrasi Balapan F1. (Foto: Crash)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KabarOto.com - CEO Formula 1, Stefano Domenicali, menyatakan kesiapannya membuka pembicaraan untuk menghidupkan kembali balapan F1 Jerman, setelah absen cukup lama dari kalender kejuaraan dunia.

Jerman memiliki sejarah panjang dalam ajang F1. Balapan pertama dengan status kejuaraan dunia digelar di negara tersebut pada 1951.

Popularitas F1 sempat begitu tinggi, hingga Jerman menjadi tuan rumah dua seri dalam satu musim. Selain balapan F1 Jerman di Hockenheim, juga ada balapan F1 di Nürburgring yang berlangsung pada periode 2008 hingga 2014.

Namun, sejak Nürburgring keluar dari kalender pada 2015, dan kontrak Hockenheim berakhir pada 2019, Jerman kehilangan tempat tetap di F1.

Balapan terakhir di tanah Jerman berlangsung pada 2020 di Nürburgring dengan nama Eifel GP, menyusul penyesuaian kalender akibat pandemi Covid-19.

2025 menandai era baru bagi Mercedes karena mereka bersaing tanpa Lewis Hamilton untuk pertama kalinya sejak 2012. (Foto: Crash)

F1 Jerman Dinilai Penting oleh Stefano Domenicali

Meski F1 kini lebih banyak mengeksplorasi pasar baru di luar Eropa, Domenicali menegaskan Jerman masih menjadi wilayah penting secara strategis. “Uang adalah hal sekunder saat ini. Pertama-tama, ini soal mengetahui dengan siapa kami harus berbicara. Kami siap untuk pembicaraan,” ujar Domenicali yang dikutip dari Crash.

“Jerman adalah Jerman, dan F1 seharusnya tetap memiliki tempat di sana. Jika ada pihak yang benar-benar serius, mereka tahu cara menghubungi saya,” lanjutnya.

Baca Juga: RB21 Lambat, Max Verstappen Justru Tenang ‘Ini Bagian dari Siklus’

Jerman sendiri dikenal sebagai salah satu pilar sejarah F1. Negeri ini melahirkan beberapa pembalap legendaris, seperti tujuh kali juara dunia Michael Schumacher, serta Sebastian Vettel dengan empat gelar juara.

Selain itu, Jerman juga memiliki keterikatan erat melalui kehadiran Mercedes sebagai tim pabrikan, dan akan bertambah dengan masuknya Audi pada 2026.

F1 Jerman Berpeluang dalam Skema Rotasi

Salah satu opsi yang mungkin dilakukan adalah skema rotasi kalender. Belgia, misalnya, baru-baru ini menandatangani kontrak hingga 2031 dengan format empat kali penyelenggaraan, tetapi tidak berlangsung setiap tahun.

Baca Juga: Bursa Kursi F1 2026 Memanas Max Verstappen Dikunci Hingga 2028, Perez dan Bottas Incar Cadillac

Domenicali menyebut peluang Jerman terbuka, namun persaingan untuk mendapat slot di kalender F1 kian ketat. “Waktu sangat mendesak. Ada daftar panjang negara dan perusahaan, bahkan dengan dukungan langsung dari pemimpin negaranya, yang ingin menggelar balapan,” tegasnya.

Tags:

#F1 2026 #F1 2025 #Formula 1

Bagikan

Berita Terkait

Bagikan