Menilik Teknologi Baterai Mobil Listrik Porsche Cayenne
KabarOto.com - Berdasarkan standar gabungan WLTP, Porsche Cayenne electric memiliki jarak tempuh lebih dari 600 km, setelah diuji pihaknya di kondisi nyata dikatakan sanggup menempuh 563 km, hanya dengan satu kali pengisian baterai pada kecepatan maksimum yang diizinkan, yaitu 113 kpj.
“Dengan Cayenne Electric, kami membawa e-performance ke tingkat yang baru,” ujar Dr. Michael Steiner, Wakil Ketua Dewan Eksekutif sekaligus Anggota Dewan Eksekutif untuk Riset dan Pengembangan Porsche AG. “Sistem tegangan tinggi inovatif kami menggabungkan efisiensi maksimal dengan dinamika berkendara khas Porsche,” lanjutnya.
Inti dari Cayenne Electric adalah baterai tegangan tinggi dengan kapasitas energi bruto 113 kWh, yang memiliki fungsi terintegrasi. Baterai ini dipasang langsung ke struktur kendaraan, selain berfungsi sebagai penyimpan energi, juga berperan sebagai komponen struktural integral.
Baca Juga: Porsche Macan GTS Resmi Meluncur, Banggakan Akselerasi Setara Supercar

Porsche juga menetapkan standar baru dalam hal keselamatan pasif. Modul baterai dibuat dari profil aluminium yang dikembangkan khusus untuk menyerap energi secara terarah, dan melindungi sel baterai jika terjadi benturan.
Untuk mencapai kerapatan energi dan kemampuan pengisian daya maksimal, Porsche menggunakan baterai lithium-ion dengan enam modul yang dapat diganti, dan berisi 192 sel pouch berukuran besar. Sel-sel tersebut terdiri dari anoda grafit-silikon dan katoda nikel-mangan-kobalt-aluminium (NMCA).
Kandungan nikel tinggi sebesar 86 persen memastikan kerapatan energi maksimum, sementara silikon pada anoda secara signifikan meningkatkan kemampuan pengisian cepat. Aluminium turut meningkatkan kekakuan struktur sel. Hasilnya adalah peningkatan kerapatan energi sebesar 7 persen dibandingkan baterai Taycan saat ini, sekaligus meningkatkan efisiensi pengisian daya.
Salah satu elemen utama dari sistem tegangan tinggi pada Cayenne Electric adalah sistem pendingin, yang mengatur suhu baterai dari sisi atas dan bawah secara bersamaan. Sistem pendinginan ganda ini memungkinkan pengendalian suhu yang sangat presisi, dan memastikan baterai selalu beroperasi dalam rentang suhu optimal, terlepas dari kondisi cuaca, daya pengisian, atau gaya berkendara.
Kapasitas pendinginannya diklaim setara dengan sekitar 100 lemari es rumah tangga berukuran besar. Untuk pertama kalinya, Porsche menggunakan kipas bertekanan hemat energi yang mengonsumsi sekitar 15 persen lebih sedikit energi, dibandingkan kipas hisap konvensional. Hasilnya adalah kapasitas pengisian daya yang tetap tinggi dan performa maksimal dengan kehilangan energi minimal, sebuah elemen penting dalam efisiensi keseluruhan Cayenne Electric terbaru.
Baca Juga: Sengitnya Balap Pamungkas Porsche Carrera Cup Asia Tutup Tahun 2025

Dengan kapasitas hingga 400 kW di stasiun high-power charging yang kompatibel, kendaraan ini dapat mengisi dari 10 hingga 80 persen hanya dalam waktu kurang dari 16 menit. Jarak tempuh lebih dari 300 km dapat ditambahkan hanya dalam waktu 10 menit.
Cayenne Electric mampu mempertahankan daya pengisian tinggi ini dalam rentang state of charge (SoC) yang sangat luas. Hingga sekitar 50 persen SoC, laju pengisian tetap konsisten di antara 350 hingga 400 kW – keuntungan yang sangat berarti untuk perjalanan jarak jauh.
Kurva pengisian cepat yang optimal ini dapat dicapai pada suhu baterai mulai dari 15 derajat Celsius, jauh lebih rendah dibandingkan sebelumnya. Artinya, performa pengisian daya kendaraan ini tetap tangguh dalam berbagai kondisi cuaca sepanjang tahun.
Selain itu, arsitektur 800 volt yang dipadukan dengan high-voltage switch pada baterai juga memungkinkan pengisian daya yang efisien di stasiun 400 volt dengan daya hingga 200 kW – tanpa memerlukan booster tambahan.
Baca Original Artikel