Tak Bisa Asal, Pengemudi Truk Tambang Wajib Ikuti Pelatihan Sebelum Terjun ke Lapangan
KabarOto - Mengendarai truk tambang ternyata tidak bisa sembarangan pengemudi, maka dari itu sopir truk di pertambangan sebelum mengoperasikan armada akan mengikuti pelatihan mengendarai truk yang akan digunakan.
“Pada dasarnya mengendarai truk sama seperti yang on road tetapi mengemudikan truk harus mentaati peraturan dan rambu–rambu di area tambang, karena jika melanggar pasti akan terjadi kecelakaan,” kata Sandi Linus, trainer mekanik PT Motor Sight, distributor tunggal truk Shacman di Indonesia beberapa waktu lalu.
Menurut Sandi, untuk mengendarai truk tambang, pengmudi harus menguasai fungsi dari fitur yang ada di unit truk serta karakter truk itu sendiri. Sejak unit truk di beli oleh satu perusahaan memang prosedurnya yang akan mengemudikan truk akan di latih terlebih dulu.
Baca juga: Truk Listrik MAN eTGL Resmi Meluncur, Jarak Tempuh Capai 235 KM

“Apabila suatu perusahaan membeli truk Sachman akan kita berikan pemahaman cara pengoperasian truk yang benar seperti apa, memang utamanya harus memperhatikan fungsional dari unit itu sendiri,” ujarnya.
Untuk perawatan truk tambang, kata Sandi hampir sama seperti truk on road pada umumnya, hanya saja yang paling diutamakan adalah pergantian oli mesin sesuai yang dianjurkan oleh diler serta rutin pemeriksaan kendaraan setiap hari.
“Jadi kalau pemeriksaan kendaraan setiap hari itu meliputi tingkat level oli mesin, air radiator, baut roda, tabung angin, tekanan angin, serta penujang unit lainnya yang harus selalu diperhatikan oleh pengemudi,” ungkapnya.
Baca juga: Sleeper Bus Terbaru PO Juragan 99 Trans Pakai Pintu Geser di Setiap Kursi

Sandi menambahkan hal lain yang harus diperhatikan oleh pengemudi truk tambang, adalah tidak langsung mematikan mesin truk setelah armada digunakan, disarankan butuh waktu 5 sampai 10 menit truk diam sebentar kemudian dilanjut mematikan mesin truk setelah dipakai.
“Memang perlu jeda waktu setelah truk tambang dipakai kemudian dimatikan mesinnya, istilahnya cooling down, jadi mesin idle dulu sehingga semuanya bisa stabil seperti pompa, elekttrikalnya sudah stabil baru boleh dimatikan. Karena ketika truk tambang dipakai berjam–jam kemudian langsung dimatikan bisa merusak komponen elektrikal dan mesin,” pungkasnya.
Baca Original Artikel