Test Ride Kymco Downtown 250i, Si Bongsor yang Nyaman Dikendarai
KabarOto.com - Nama Kymco mungkin tidak familiar di telinga masyarakat Indonesia. Namun Kymco merupakan produsen motor asal Taiwan yang menjadi pelopor munculnya matik di dunia. Saat itu Kymco memiliki produk bernama Jetmatic Trend 125, dengan bodi bongsornya. Motor tersebut dibekali mesin 4-tak SOHC berkapasitas 124,6 cc.
Namun karena pengguna motor di Tanah Air lebih percaya dengan motor Jepang seperti Honda, Yamaha, Kawasaki dan Suzuki maka nama Kymco pun tenggelam. Nah di 2017 lalu, Kymco memperkenalkan motor-motor terbarunya yang berbodi bongsor. Salah satunya yang dibawa pada ajang IIMS 2017 adalah Kymco Downtown 250i.
Baca Juga: Ini Loh Motor Baru Kymco Yang Mejeng Di GIIAS 2019
Kali ini, KabarOto diberi kesempatan untuk menjajal skutik bongsor saingan Yamaha Xmax ini menelusuri berbagai jalan ibu kota dan juga di pinggiran Jakarta. Namun seperti biasa, sebelum menjajalnya, saya melihat lebih detail dulu bagian bodi dan desainnya.
Kymco Downtown 250i memiliki dimensi bodi besar, banyak lekukan di bagian kanan dan kirinya. Lampu utamanya berbentuk menyipit jika dilihat mirip mata robot. Meski belum LED, namun bohlam lampu H7 yang dibalut dengan Lampu DRL (Daytime Running Light) bulat seperti cincin berwarna putih. Lampu sein sudah LED dengan bentuk panah menampilkan kesan gagah dan tajam, sehingga pengendara lain di depan bisa melihat dengan jelas.
Stop lamp dengan lampu sein dibuat menyatu antara bagian kiri dan kanan, berbentuk kotak, desain seperti ini terlihat mewah dan beda dengan motor lainnya.
Kymco Downtown 250i ini memiliki panjang 2.250 mm, dengan lebar 780 mm dan tinggi 1.310 mm, cukup seimbang untuk menjadi pesaing Yamaha Xmax. Lebar jok 835 mm dan jarak ke tanah setinggi 135 mm, membuat saya yang memiliki tinggi 170 cm masih jinjit. Apalagi dengan berat 178 kg, agak kesulitan bagi saya untuk memindahkannya saat parkir.
Tetapi lain ceritanya saat motor ini sudah dikendarai, terasa nyaman. Memiliki ruang bagasi besar, bisa helm full face dan half face.
Setelah melihat bodi bongsornya, saya pun mempelajari Instrument Multi Fungsi yang menampilkan informasi seperti petunjuk kecepatan, oil service, lampu, petunjuk bahan bakar, temperatur mesin, trip meter dan komsumsi bahan bakar.
Saatnya saya menunggangi motor ini. Tujuan saya kali ini dari Pamulang menuju Ciseeng, Bogor kemudian ke Serpong, Tangerang Selatan. Saya memilih jalur Gaplek, menuju Jalan Raya Ciputat - Parung.
Jalan ini saya pilih karena cukup banyak rintangan, mulai dari jalan lurus, jalan bergelombang sampai area kemacetan. Semua itu terasa tepat untuk menguji motor ini.
Saat gas saya putar, terasa akselerasi cepat. Anggapan bodi besar itu berat, ternyata tidak berlaku pada motor ini. Posisi duduk yang nyaman, desain joknya yang pas dengan bagian pengendara dan penumpang seperti dibuat terpisah. Untuk pengemudi posisinya di bawah dan penumpangnya di atas.
Sampailah saya di jalan Pondok Cabe tepatnya Gaplek. Walaupun berbodi bongsor, manuver saat di jalanan macet tidak menemui kendalanya. Usai melewati area Gaplek saya menuju ke jalan Ciputat-Parung. Di sini saya bisa memutar gas sampai dengan 60 kpj saja.
Kinerja mesinnya yang responsif membuat motor ini dengan mudah menyalip angkot dan mobil. Motor ini tidak liar, mudah dikendalikan.
Dibekali mesin 1 silinder SOHC berkapasitas 250 cc, mampu meletupkan tenaga maksimal 22,5 dk, dengan torsi maksimum 23,14 Nm. Motor ini memiliki kestabilan yang cukup baik, kombinasi mesin responsif dengan bodi bongsornya menjadi kunci kenyamanan motor ini.
Masuk ke jalan Pasar parung menuju Ciseeng, jalan mulai menyempit. banyak truk dan angkot. Motor ini cukup luwes diajak menyalip kanan dan kiri, cukup stabil.
Sistem pengereman menjadi kunci keselamatan, motor ini menggunakan rem cakram depan berukuran 260 mm dengan kaliper 3 piston dan rem cakram belakang 240 mm kaliper 2 piston.

Saya pun tiba di daerah Ciseeng. Karena saya menghadiri acara bakti sosial komunitas motor di salah satu desa, motor ini pun saya bawa masuk jalan perkampungan. Ditambah suspensi depan telescopic fork dan belakang double swing, yang mampu melibas berbagai macam jalan di perkampungan Ciseeng, mulai dari jalan bebatuan, tanah sampai jalan aspal. Suspensinya begitu nyaman, guncangannya hanya sedikit yang saya rasakan.
Usai acara di Ciseeng, saya pun melanjutkan perjalanan menuju Serpong, Tangerang Selatan. Melintas di jalan Gunung Sindur untuk kemudian ke jalan Puspitek Serpong dan sampai di Serpong Raya. Saya pun berbelok ke jalan BSD City dan jalan di Pagedangan, tepatnya di QBig. Di sini saya mencoba untuk memuar gas lebih dalam lagi. Usai mencoba di kecepatan 60 kpj dengan konsisi konstan, saya memutar gas sampai dengan kecepatan 120 kpj saja.
Di kecepatan itu, motor ini tidak goyang sama sekali. Garis kejut yang saya lintasi di beberapa titik juga tidak terasa. Visor di atas headlamp yang gunanya melindungi pengemudi dari angin sehingga tidak tertahan di kepala. Secara keseluruhan jarak yang saya tempuh 75 km. Dan konsumsi bahan bakar untuk motor ini adalah 25 kpl.
Sampai di perbatasan BSD City dan Paramount saya menurunkan kecepatan dan berbelok menuju Gading Golf Timur tempat akhir saya. Secara keseluruhan motor ini begitu nyaman saat dikendarai. Tak kalah dengan motor buatan Jepang.
Baca Juga: Wanita Ini Dapat Hadiah Kymco Like 150i
Kymco Downtown 250i ini dijual dengan harga Rp 65 juta kondisi on the road DKI Jakarta. Warna yang tersedia adalah Pearly Black, Mat Silver Crystal dan Mat Gray. Nah buat Anda pencinta skutik bongsor, motor ini mungkin bisa jadi rekomendasi untuk menambah koleksi.
Spesifikasi Kymco Downtown 250i
| DIMENSI | |
| Panjang x Lebar x Tinggi | 2.250 x 780 x 1.310 mm |
| Jarak Sumbu Roda | 1.553 mm |
| Jarak ke tanah | 135 mm |
| Tinggi / Panjang Sadel | 810 / 835 mm |
| Berat bersih | 178 kg |
| KELISTRIKAN | |
| Pengapian | ECU |
| Baterai | MF, 12V 10AH |
| BAHAN BAKAR | |
| Jenis bahan bakar | Bensin, oktan 92 |
| Kapasitas tangki bahan bakar | 12,5 liter |
| MESIN | |
| Tipe mesin | 4 Stroke, 4 Valve, SOHC, FI |
| Kapasitas (cc) | 246,3 cc |
| Silinder | Silinder tunggal |
| Sistem pendingin | Berpendingan cairan |
| Perbandingan kompresi | 10,8 : 1 |
| Maks. Tenaga Mesin | 17,1 kW @ 7.750 rpm |
| Maks. Torsi Mesin | 23,14 Nm @ 6.000 rpm |
| Diameter x Langkah | φ66 × 72 mm |
| Kapasitas oli mesin | 1,5 liter |
| Kapasitas oli transmisi / Tipe | 0,23 liter / #90 |
| Sistem Start | Elektrik |
| Transmisi | CVT Otomatis |
| RANGKA | |
| Ban Depan | Tubeless 120/80-14 58S |
| Ban Belakang | Tubeless 150/70-13 64S |
| Material ban | Nilon |
| Rem Depan | Cakram @ 260 mm |
| Rem Belakang | Cakram @ 240 mm |
| Suspensi depan | Telescopic Fork |
| Suspensi belakang | Double Swing |
Baca Original Artikel