150 Tahun Perayaan Pencipta 'Spirit of Ecstasy' di Mobil Rolls-Royce

KabarOto.com - Rolls-Royce Motor Cars bulan Desember ini merayakan hari jadi ke-150 kelahiran salah satu sosok paling penting dalam kisah pendirian brand premium tersebut, Charles Robinson Sykes.

Sebagai seniman, ilustrator, dan pematung berbakat, Sykes paling dikenal karena menciptakan maskot Spirit of Ecstasy, yang telah memandu mobil Rolls-Royce dengan anggun sejak tahun 1911.

Karyanya diakui sebagai momen ketika seni dan ekspresi emosional pertama kali menjadi bagian dari identitas brand, menjadi sebuah kontribusi yang membentuk semangat kreatif yang hingga kini masih terlihat jelas dalam setiap mobil Rolls-Royce.

Perayaan ini menyoroti warisan abadi Sykes dan pengaruhnya yang mendalam terhadap kemewahan otomotif.

Baca Juga: Toyota Sapu Bersih Podium Juara Pamungkas Kejurnas ITCR 1200 2025

Sosok Charles Robinson Sykes sering disebut sebagai "jiwa" pertama Rolls-Royce, melengkapi Charles Rolls (jantung, dengan semangat kompetitifnya) dan Henry Royce (otak, dengan etos insinyur yang teliti).

Sykes adalah tokoh fundamental yang membawa seni dan kreativitas ke dalam merek tersebut, sebuah warisan yang berlanjut hingga hari ini dalam proyek Bespoke dan Coachbuild Rolls-Royce yang semakin ambisius dan rumit.

Andrew Ball, Head of Corporate Relations, Rolls-Royce Motor Cars, menyatakan bahwa karya Sykes yang paling terkenal hanyalah sebagian kecil dari karyanya yang kaya dan beragam, menunjukkan luasnya bakatnya yang luar biasa.

Lahir pada 18 Desember 1875 di Brotton, Inggris, Sykes didorong oleh ayahnya dan pamannya yang merupakan seniman amatir, yang kemudian membawanya menempuh jalur profesional.

Setelah pelatihan seni di Rutherford Art College, ia memenangkan beasiswa ke Royal College of Art di London pada tahun 1898. Setelah lulus, Sykes dengan cepat memantapkan dirinya sebagai seniman multifaset.

Kemahirannya sebagai juru gambar terlihat dari koleksi besar gambar, lukisan, dan kartunnya yang kini disimpan di Museum V&A, London, termasuk desain trofi pacuan kuda dan ilustrasi majalah dengan nama samaran 'Rilette'.

Titik balik kariernya terjadi pada tahun 1902 ketika ia bertemu dengan John Montagu, yang saat itu mencoba meluncurkan majalah mingguan bergengsi, The Car Illustrated. Sykes menyediakan elemen 'Ilustrasi' mulai dari sampul hingga gambar mode, membantu majalah tersebut berkembang.

Karyanya kemudian menarik perhatian Claude Johnson, direktur pelaksana komersial pertama Rolls-Royce. Johnson menugaskan enam lukisan minyak Sykes untuk Katalog perusahaan 1910-1911, yang membingkai Rolls-Royce bukan hanya sebagai pencapaian teknik, tetapi sebagai sumber keanggunan dan pengalaman, sebuah ekspresi awal dari filosofi merek tersebut.

Baca Juga: Kaleidoskop Formula 1 2025: Daftar Juara Hingga Klasemen Akhir

Tidak lama setelah itu, Sykes mendapatkan komisi paling terkenal dan abadi, maskot resmi Rolls-Royce. Perusahaan mendeskripsikan patung bersayap tersebut sebagai "dewi kecil yang anggun," di mana Sykes dengan sempurna menangkap "semangat ekstasi, yang telah memilih perjalanan darat sebagai kesenangan tertingginya dan hinggap di haluan mobil Rolls-Royce untuk menikmati kesegaran udara."

Melalui karya ini, Sykes memperkenalkan dimensi baru pada merek tersebut bahwa mobil tidak hanya memiliki keunggulan teknis tetapi juga keanggunan, ketenangan, dan jiwa, karakteristik yang menjadi ciri khas Rolls-Royce.

Meskipun meninggal pada tahun 1950, Sykes meninggalkan warisan yang bertahan lama. Jika Charles Rolls memberikan semangat keberanian dan Henry Royce memberikan fondasi intelektual, Charles Robinson Sykes lah yang memberikan jiwa, membawa seni dan kreativitas.

Karyanya, terutama Spirit of Ecstasy, memainkan peran penting dalam membentuk mistik dan mitologi yang hingga kini masih menyelimuti Rolls-Royce, memastikan bahwa kontribusi artistiknya tetap dihargai tinggi 150 tahun setelah kelahirannya sebagai pilar penting dalam kisah mobil mewah legendaris tersebut.