POPULAR STORIES

3 Langkah Suzuki Indonesia Tekan Emisi Karbon Di Lini Produksi Motor Dan Mobilnya

3 Langkah Suzuki Indonesia Tekan Emisi Karbon di lini Produksi Motor dan Mobilnya 3 Langkah Suzuki Indonesia Tekan Emisi Karbon di lini Produksi Motor dan Mobilnya (Foto: SIS)

KabarOto.com - Suzuki mengaku berkomitmen untuk mencapai target reduksi karbon dalam jumlah lebih besar, pada tahun 2060 mendatang. Selain teknologi hybrid dan desain mesin rendah emisi, Suzuki Indonesia telah fokus membangun sistem produksi pabrik ramah lingkungan, terhitung sejak tahun 2020 lalu.

Joshi Prasetya, Dept. Head of Strategic Planning PT SIS mengungkapkan, prioritas utama perusahaan saat ini memang berfokus pada target reduksi karbon.

Pada tahapan awal, Suzuki Indonesia menjalankan Suzuki Green Procurement Guideline, yaitu panduan peraturan dan kesepakatan atas pengujian dan pengawasan, bahwa seluruh vendor yang menyuplai bahan produksi kepada pabrik Suzuki, telah memiliki landasan hukum, akan komitmen penjagaan lingkungan dan bebas dari 30 bahan kimia berbahaya yang sudah disahkan secara global.

"Hingga tahun 2023, Suzuki Green Procurement Guideline telah mengawasi 464 vendor aktifnya, tujuannya agar konsumen dapat yakin dan tenang seluruh produk Suzuki Indonesia aman untuk digunakan dan telah berstandar global," ujarnya.

Baca Juga: Intip Sejarah Suzuki Jimny Yang Meramaikan Otomotif Tanah Air

Selain itu, Suzuki Indonesia juga menargetkan setiap vendor untuk dapat mengurangi 5% emisi di keseluruhan proses produksinya setiap tahun, dimulai dari tahun 2024.

Kedua adalah upaya green electricity, yaitu penerapan teknologi yang digunakan di pabrik Suzuki, salah satu yang utama adalah pemanfaatan solar panel di beberapa titik pabrik Suzuki sebagai sumber energi listrik terbarukan.

Selain itu, Suzuki Indonesia juga akan menerapkan konversi energi dengan penggunaan water boiler yang memungkinkan pemanfaatan ulang energi panas yang dihasilkan dari proses pengecatan kendaraan.

Hal ini dilakukan karena proses painting pada dasarnya merupakan penyumbang karbon terbesar, dalam proses produksi kendaraan jika dibandingkan dengan proses lainnya seperti pencetakan, pengelasan, perakitan, dan pengecekan kualitas.

"Sebelum menerapkan konversi energi, proses painting atau pewarnaan yang sangat steril ini menyumbang kurang lebih 50% karbon dalam proses produksi kendaraan," bebernya.

Baca Juga: Yuk, Simak Sejarah Eksistensi Suzuki Carry Di Indonesia

Upaya Suzuki Indonesia tersebut juga turut diimbangi dengan hasil produk akhir yang dihadirkan kepada masyarakat Indonesia, yaitu dalam bentuk kendaraan rendah emisi dan lebih ramah lingkungan yang tercermin pada mobil, sepeda motor, dan mesin tempel kapal Suzuki.

Selain itu, sebagai rangkaian akhir proses produksi, pabrik Suzuki Indonesia juga berperan aktif dalam mengumpulkan limbah, yang dihasilkan selama proses produksi, kemudian memastikan limbah produksi tersebut. Melalui proses daur ulang oleh pengelola limbah sehingga tidak mencemari lingkungan.

Dalam tiga tahun terakhir, Suzuki Indonesia klaimnya berhasil mencatatkan lebih dari 9 ribu ton sampah yang disalurkan untuk didaur ulang, guna mencegah dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.

Suzuki Indonesia optimis dapat mencapai target untuk mereduksi karbon lebih dari 41% pada tahun 2030 dan mengoptimalkan langkah menuju target reduksi karbon yang lebih besar lagi pada tahun 2060 mendatang.