POPULAR STORIES

Bagaimana Bisa Pembalap MotoGP Menikung Tajam Di Trek Basah Tanpa Terjatuh?

Bagaimana Bisa Pembalap MotoGP Menikung Tajam di Trek Basah Tanpa Terjatuh? Sumber: Red Bull

KabarOto.com - Saat kondisi hujan, pengendara sepeda motor di jalan raya akan menghindari marka jalan seperti zebra cross karena berisiko terjatuh karena licin. Tapi, kenapa pembalap MotoGP bisa melewati lintasan yang berwarna karena cat di jalan yang basah dan membungkuk hingga sudut 45 derajat tanpa terjatuh?

Petugas Lapangan Red Bull Ring, Andi Meklau menjelaskan bahwa mereka menggunakan cat khusus yang memberikan daya cengkram yang sama di semua kondisi, seperti basah dan kering. Jadi kenapa tidak menggunakan jenis cat yang sama di jalan umum? Jawabannya adalah faktor harga yang sangat mahal.

Selain itu, ban sangat penting untuk balapan di saat hujan. Michelin telah membawa dua senyawa basah ke Spielberg dengan ban yang lebih keras untuk digunakan pada suhu yang lebih tinggi dan ban yang lebih lunak pada suhu yang lebih rendah. Sebagai informasi, pada kecepatan 300 kpj, ban basah Michelin untuk MotoGP sanggup memindahkan empat liter air dari lintasan per detik

Baca juga: Selamat Tinggal MotoGP Mandalika 2022, Sampai Jumpa Tahun Depan!

“Ban depan simetris dan ban belakang asimetris. Di sirkuit searah jarum jam, seperti Red Bull Ring, sisi kanan ban belakang lebih keras daripada kiri,” jelas Motorbike Motorsport Manager, Piero Taramasso.

Temperatur memiliki pengaruh besar pada grip dan pilihan ban. Ban hujan atau khusus basah MotoGP bekerja dengan sempurna di depan pada 75 derajat dan di belakang pada 90 derajat. Sedangkan, ban standar pada sepeda motor umum di jalan raya mencapai sekitar 40 derajat dalam kondisi basah. Dan, dikendarai dengan tekanan ban yang lebih tinggi daripada ban slick (ban khusus balap lintasan kering).

Baca juga: Hasil MotoGP Indonesia 2022 : Miguel Oliveira Raih Kemenangan

Faktor penting lainnya adalah bagaimana sepeda motor diatur. Setiap sudut memilik kemiringan yang ideal dalam kondisi basah. Sebagai contoh, di belokan Red Bull Ring satu, tiga dan empat memiliki sudut yang lebih curam daripada di lintasan kering. Untuk memungkinkan hal ini, tenaga mesin berkurang sekitar 30% di gigi yang lebih rendah. Itu adalah salah satu cara yang bisa mereka lakukan dalam kondisi basah, terlepas dari semua pengoptimalan

Jadi jika permukaannya murni, sepeda motor akan dipasangkan ban yang benar dan mesinnya disetel dengan sempurna, apa yang terjadi jika pengendara masih kehilangan kendali saat basah dan jatuh?

"Semakin jauh dia berada di trek, besar kemungkinan itu karena kondisi ban," jelas Taramasso.

Jadi memang beda sekali peruntukan ban di lintasan balap dan jalan raya, juga desain yang berbeda membuat cara kerjanya juga berbeda.