KabarOto.com - Meski Pandemik Covid--19 masih mengancam Indonesia, namun Pemerintah terus fokus menghadirkan bahan bakar ramah lingkungan. Salah satunya adalah untuk kendaraan mesin diesel bernama D-100.
Pertamina selaku perusahaan yang memasarkan produk ini di SPBU nanti ini, berbeda karena dibuat dari 100 persen bahan nabati dari minyak kelapa sawit.
D-100 ini adalah hasil dari Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO) produksi PT Pertamina (Persero). RBDPO merupakan minyak kelapa sawit atau CPO yang sudah diproses sehingga gatah, impurities dan baunya sudah hilang.
Baca Juga: Uji Performa Bahan Bakar D 100, Pengendara Tetap Nyaman
Bahan bakar D-100 ini punya spesifikasi Cetane Number tinggi, sampai dengan 79, jadi sebagai campuran bahan bakar, bisa membuat performa mesin kendaraan lebih baik. Sebelum memperkenalkan D-100, Pertamina sudah melakukan uji coba melalui uji jalan, mereka mencampurkan D-100 sebanyak 20% dan Dexlite sebanyak 50%, serta FAME sebanyak 30%. Hasilnya sangat baik, mobil MPV buatan tahun 2017 yang digunakan untuk uji coba tidak mengalami kendala.
Deputy CEO PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Budi Santoso Syarif mengatakan, hasil uji lab mereka, angka Cetane Number bahan bakar campuran D-100 pada Dexlite dan FAME, yang digunakan mencapai angka minimal 60. "Lebih tinggi dari bahan bakar diesel yang ada saat ini," terangnya.
Selain itu, dia memaparkan hasil uji emisi kendaraan yang menunjukkan kepekatan asap gas buang (Opacity) turun 1,7% dari sebelumnya 2,6% saat tidak dicampur dengan D-100.
Budi Santoso mengatakan, dari hasil uji performa ini juga sudah terbukti, D-100 bisa menjawab kebutuhan energi yang ramah lingkungan untuk Indonesia. Karena D-100 dibuat dari 100% bahan nabati dari minyak kelapa sawit yang memang menjadi komoditas andalan Indonesia.
Baca Juga: Soal Bahan Bakar, Pilih Paling Murah? Simak Dulu Penjelasannya
Pertamina yakin dapat memproduksi 1.000 barel per hari untuk RBDPO 100% ini di fasilitas existing Kilang Dumai. Apa yang dilakukan perusahaan pelat merah ini juga mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo untuk mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki agar tercipta kedaulatan energi.
