KabarOto.com - Busi merupakan elemen penting dalam kendaraan. Fitur ini berfungsi sebagai pengapian dan pendongkrak performa mesin. Untuk meningkatkan performa mesin, banyak orang yang memangkas kepala busi. Padahal, hal itu membawa kerugian pada sepeda motor.
Mereka biasanya memangkas elektroda ground (kepala busi) yang berbentuk lekukan di atas elektroda pusat guna mempercepat penyebaran api. Itu karena elektroda ground dianggap menghalangi distribusi inti api pada busi saat digunakan.
baca juga:
Para modifikator atau mekanik biasa melakukan pemangkasan pada ujung elektroda dengan posisi sejajar dengan elektroda pusat. Teknik ini biasanya disebut bypass dengan harapan api dapat bersentuhan langsung dengan bahan bakar dan udara yang terkompresi tanpa ada hambatan, atau menekan efek quenching.
Lantas, apakah cara ini boleh dilakukan? Parmo, seorang mekanik di bengkel Ahass 0626 Agung Motor, menjelaskan memang dengan memotong ujung elektroda membuat akselerasi kendaraan lebih meningkat, namun hal itu hanya sesaat, setelahnya justru merugikan.
"Pemotongan elektroda akan membuat posisi awal terbentuknya api mengalami pergeseran sehingga api menjadi lebih cepat membesar karena efek quenching lebih sedikit. Tapi dengan terjadinya pergeseran titik pengapian, mengakibatkan elektroda yang menerima percikan listrik menjadi tidak fokus dan menyebabkan keausan pada kedua elektroda," ujar Parmo kepada KabarOto, Sabtu (2/12/2017).
Bila terjadi keausan berpotensi menimbulkan penumpukan karbon menjadi lebih cepat yang lama kelamaan membuat umur pemakaian busi lebih singkat. karena, busi standar berbahan nickel yang artinya akan lebih cepat terjadi keausan dibandingkan dengan bahan logam mulia.
"Setiap modifikasi yang dilakukan pada busi standar akan menimbulkan efek positif dan negatif. Tapi baiknya bila ingin mendapatkan efek pengapian yang lebih sempurna disarankan menggunakan busi berbahan logam mulia, seperti G-Power atau Iridium IX," dia menambahkan.
