KabarOto.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, resmi memulai pembangunan Jembatan Joyoboyo pada akhir pekan lalu. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, jembatan ini diperlukan untuk mempermudah akses masyarakat.
"Perkembangan Kota Surabaya yang cukup pesat, seakan tidak cukup hanya mengandalkan Jembatan Wonokromo untuk akses masuk dan keluar kota. Apalagi, Jembatan Wonokromo itu diperkirakan dibangun sekitar 50 tahun silam," ujar Risma.
Baca Juga: Jasa Marga Tertibkan Truk ODOL Di Tol Surabaya-Mojokerto
Jembatan Joyoboyo ini nantinya akan dibangun di sisi Barat Jembatan Wonokromo, sehingga akan menghubungkan Frontage Road (FR) Barat A. Yani melalui Jalan Pulo Tegalsari ke Jalan Joyoboyo.
"Jadi, kalau warga mau ke Jalan Mayjend atau Gunungsari bisa langsung lewat sini (Jembatan Joyoboyo). Jadi gak perlu muter Jalan Diponegoro lagi," kata Risma.
Nantinya, jembatan ini juga akan terkoneksi dengan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ). Sehingga pengunjung Kebun Binatang Surabaya (KBS) bisa memarkirkan kendaraannya di terminal ini, karena terminal ini dilengkapi park and ride.
"Bus juga masuk ke sini (TIJ), kemudian penumpang turun, kalau mau ke KBS lewat bawah (terowongan), sehingga tidak menggangu di atas (lalu lintas). Supaya tidak padat," ujarnya.
Baca Juga: Virus Corona Menyebar, Anies Tunda Balap Formula E Di Monas
Menariknya karena didesain khusus juga untuk menjadi wahana rekreasi, Risma mengatakan di Jembatan Joyoboyo akan ada tempat khusus untuk melihat dan menikmati Surabaya.
Jembatan yang akan menjadi ikon baru kota Surabaya itu memiliki panjangnya 150 meter dengan lebar 17 meter dan tinggi pilonnya 20 meter.
"Targetnya Oktober 2020 selesai. Mudah-mudahan jembatan ini bisa memberikan manfaat untuk warga Kota Surabaya khususnya dan warga lain dari luar Surabaya," pungkasnya.