POPULAR STORIES

Banteng Motorsport Kembali Dominasi Balap HJSC 2019 Seri II

Banteng Motorsport Kembali Dominasi Balap HJSC 2019 Seri II Foto: Kipli

KabarOto.com - Pada hari yang sama dengan digelarnya Honda Brio Speed Challenge (HBSC), PT HPM juga kembali menggelar Honda Jazz Speed Challenge (HJSC) yang juga memasuki seri kedua. Pada kelas Master, Zharfan Rahmadi kembali menjadi juara pertama dari tim Banteng Motorsport yang disusul oleh Firmansyah Saksono perwakilan dari tim S Racing dan diikuti oleh M. Ferrel Fadhil (Privateer).

Selain itu, kelas Promotion berhasil dipimpin oleh M. Luthfi Aziz dari tim Honda Bandung Center, diikuti oleh M. Nabil Daniswara perwakilan tim MBG Racing dan pada posisi ketiga berhasil diduduki oleh Irvan Fauzie (Privateer).

Pada kelas Rising Star, Hendra Bonank (Privateer) unggul setelah meraih juara pertama, sedangkan posisi kedua diduduki oleh Annis Badro’uf (Privateer) dan disusul oleh Radityo Mahendra (Privateer) di posisi ketiga.

Baca Juga: Makin Pede Pasca Kecelakaan Balap Motor, M Fadli Ikut 3 Kelas Di ISSOM 2019

Mengenai hasil balap HJSC dan HBSC seri kedua tahun ini, Jonfis Fandy sebagai Marketing & After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor mengatakan, “Ajang Honda Jazz Speed Challenge dan Honda Brio Speed Challenge pada musim ini semakin populer sekaligus kompetitif dilihat dari jumlah peserta maupun persaingan antar pembalap. Terlebih para pembalap pemula di ajang balap Honda Brio yang juga telah menunjukkan kemampuannya untuk bersaing yang juga didukung performa mesin yang sangat bertenaga.”

Selain ajang balap HJSC & HBSC, Honda melalui tim Honda Racing Indonesia juga ikut berpartisipasi dalam kejuaraan balap Indonesia Touring Car Championsip (ITCR) kelas 1.600 Max dan 1.500 cc dimana pada seri kedua ini, Alvin Bahar dan Rio SB masing-masing berhasil finish kedua.

Kompetisi balap HJSC dan HBSC yang diikuti oleh 36 peserta pada tahun ini memiliki hadiah total diatas Rp 700 juta. Honda Racing Indonesia membuat peraturan baru untuk mendukung ajang balap yang lebih kompetitif, dimana setiap pembalap yang berhasil menjadi juara umum atau minimal meraih juara pertama hingga tiga kali dalam setahun berhak untuk naik ke kelas diatasnya pada musim balap tahun depan. Selain itu, khusus untuk pembalap yang telah meraih juara umum di musim sebelumnya akan mendapat pemberat sebesar 75 kg pada musim balap selanjutnya.