KabarOto.com - Selama ini, tim insiyur pengembangan Mercedes telah berhasil membuat mesin, yang memenangkan delapan kejuaraan konstruktor dan 10 kejuaraan pembalap di Formula 1.
Namun di tengah merebaknya wabah virus Covid-19 di sejumlah negara, membuat berbagai kegiatan olah raga internasional termasuk Formula 1 (F1) terpaksa dihentikan.
Aksi yang dinamakan 'Project Pitlane' tersebut, dilakukan oleh para insinyur di Mercedes HPP, para insinyur di University College London (UCL) dan para dokter di Rumah Sakit UCL.
Kolaborasi ketiganya, berhasil membuat Continuous Positive Airway Pressure (CPAP), sebuat alat bantu pernafasan untuk pasien virus Covid-19, yang memiliki infeksi paru-paru serius, sehingga kesulitan untuk bernafas.
"Komunitas Formula 1, telah menunjukkan respons yang mengesankan dalam 'Proyek Pitlane', guna mendukung kebutuhan nasional saat ini," ujar Andy Cowell, Managing Director Mercedes HPP.
Sebenarnya, alat tersebut menjadi standar untuk digunakan di RS di Inggris, dalam melakukan perawatan. Namun karena melonjaknya pasien, CPAP menjadi sangat sulit didapat.
Guna menjawab kebutuhan dengan cepat, maka para insinyur dan dokter yang bekerja di pusat teknik UCL, dan Mercedes HPP, merekayasa perangkat CPAP yang ada, untuk dapat diproduksi lebih banyak.
"Dari diberi brief, kami bekerja sepanjang hari, membongkar dan menganalisis perangkat yang tidak dipatenkan. Dengan menggunakan simulasi komputer, kami meningkatkan perangkat lebih jauh untuk membuat versi mutakhir yang cocok untuk produksi massal," ujar Cowell.
Baca Juga: Honda Civic Type R Limited Edition, Lebih Fokus Ke Sirkuit
"Mengingat kebutuhan yang mendesak, kami bersyukur bahwa kami dapat mengurangi proses yang bisa memakan waktu bertahun-tahun menjadi hitungan hari," pungkas Profesor Tim Baker, dari Departemen Teknik Mesin UCL.