POPULAR STORIES

Begini Syarat Agar Sirkuit Mandalika Layak Digunakan Ajang Balap Mobil Internasional

Begini Syarat Agar Sirkuit Mandalika Layak Digunakan Ajang Balap Mobil Internasional Begini Syarat Agar Sirkuit Mandalika Layak Digunakan Ajang Balap Mobil Internasional (Kipli/ KO)

KabarOto.com - Masyarakat Indonesia patut bangga, karena sekarang Tanah Air punya sirkuit Interasional baru yang megah, yakni Mandalika International Circuit yang terletak di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Beredar kabar bahwa sirkuit tersebut tengah bersiap untuk melakukan berbagai ajang balap mobil Internasional, sebut saja Le Mans, GT3 bahkan tidak menutup kemungkinan kedepannya jadi salah satu kalender balap Formula 1.

Tentu saja hal tersebut perlu diperhitungkan, seperti yang dikemukakan oleh Priandhi Satria selaku Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA). Dirinya mengatakan ada beberapa aspek dari pihak Federation Internationale de l'Automobile (FIA) yang harus dipenuhi oleh pihak pengelola sirkuit.

Baca Juga: Galeri Keseruan Nonton Langsung WSBK Mandalika 2022

"Akhir tahun lalu, sirkuit ini (Mandalika) sudah didatangi pihak FIA utk pre-inspection, mereka menarik kesimpulan ada sekitar beberapa list yang harus kita benahi selaku pengelola, sebagai syarat agar bisa digunakan untuk ajang balap mobil Internasional," buka Andhi, ketika ditemui beberapa waktu lalu di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

Hal tersebut, menurutnya tentu terkait dengan keselamatan para pembalap dan mobil balapnya masing-masing, ketika melakukan aksi adu kebut di lintasan, agar tak ada yang dirugikan di kemudian hari.

"Pertama, soal barrier atau ban pembatas yang semula membentuk pola vertikal kita harus ubah jadi horizontal. Itu hal yang tidak terlalu sullit untuk kami. Setelah itu, kami juga harus membuat ulang marka starting grid baru agar bisa digunakan mobil," bebernya.

Baca Juga: Tambah Kelas Balap, Mandalika Racing Series Diklaim Bakal Makin Seru

Menurutnya, sirkuit ini sudah memenuhi aspek keselamatan untuk balap motor Internasional dengan unsur safety yang tinggi. "Run-off-nya besar dan lebar menurut penilaian dari pihak FIM dan Dorna, mungkin untuk menciptakan keseruan di trek," ujar Andhi.

"Namun semua itu harus kita perhitungkan, karena ada kontra yang mengakibatkan lintasan yang terlalu lebar, sehingga pembalap kerap memanfaatkan sisi kerb untuk berkompetisi, hal itu tidak dilarang, namun jika kita buat untuk mobil dengan speedbump, akan berbahaya untuk balap motor," tutupnya.

Semoga segera terealisasi jadi sirkuit balap motor dan mobil internasional.