POPULAR STORIES

Berhenti Operasi Selama PSBB, PO Sumber Alam Lakukan Ini Untuk Cari Pemasukan

Berhenti Operasi Selama PSBB, PO Sumber Alam Lakukan Ini untuk Cari Pemasukan Armada Po Sumber Alam

KabarOto.com - Pemerintah melarang bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) mengangkut penumpang yang hendak mudik ke kampung halaman. Karena ribuan bus tidak beroperasi, otomatis supir dan kernet serta karyawan Perusahaan Otobus (PO) pun tidak lagi menjalankan tugas seperti biasanya. Selain itu yang lebih fatal, perusahaan tidak mendapatkan pemasukan.

Hal itu memutar otak perusahaan bus agar tetap bertahan di tengah kondisi pandemik virus Corona atau Covid-19 dan kebijakan Pembatasan Sosial Berskla Besar (PSBB) yang diterapkan pemerintah daerah untuk memutus penyebaran virus corona.

Baca Juga: Imbas Pelarangan Mudik, 1,3 Juta Crew Bus AKAP Tidak Bekerja Dan Butuh BLT

Salah satu PO yang saat ini berhenti operasi adalah Sumber Alam. Perusahaan bus yang bermarkas di Purworejo, Jawa Tengah ini mengaku, biasanya omset sehari mencapai Rp 100 juta. Jika musim mudik tiba, perusahaan bisa lebih dari angka tersebut. Namun kini Sumber Alam tidak memiliki pemasukan, mereka harus membayar biaya cicilan bus, operasinal gaji karyawan dan biaya lainnya.

Anthony Steven Hambali, Owner PO Sumber Alam saat dihubungi kabaroto mengatakan, di tengah kondisi ini dia mencari cara untuk membayar karyawannya. Salah satu yang dilakukan adalah mengubah armada menjadi angkutan untuk membawa barang-barang dengan sistem borongan. Selan itu, mobil-mobil kecil seperti Elf disulap menjadi angkutan yang membawa barang-barang yang sifatnya bukan borongan.

"Kami melakukan ini terpaksa, untuk mendapat penghasilan dan memikirkan karyawan juga," terangnya. Pengiriman barang ini bisa melayani ke berbagai daeah di Pulau Jawa yang menjadi basis Sumber Alam dalam melakukan operasional. "Jasa antar barang ini tersedia di Kutoarjo, Yogyakarta, Jakarta dan Bekasi," tambah Anthony.

Selain itu, Sumber Alam juga membuka kursus setir bus dan truk, dengan biaya Rp 100.000 perjam. Peserta harus mengambil kelas 10 jam. "Kami inisiasi ini selain untuk mencari kegiatan juga agar mereka yang ingin belajar menyetir bus dan truk tidak belajar di jalan, misalnya kernet coba-coba jadi supir di jalan ini kan bahaya. Makanya kita buat kursus setir ini," tambahnya.

Baca Juga: Viral Penumpang Di Bagasi Bus AKAP, Ini Penjelasan Pengusaha Bus

Sejak diumumkan lewat sosial media pada dua pekan lalu, saat ini sudah ada puluhan peserta yang ikut dalam kursus ini. "Kami lakukan kursus awal di parkiran bus, setelah dirasa lancar baru praktek di jalan raya,"' tambahnya. Peserta bisa mengikuti selama 10 jam dalam waktu 2 sampai 3 hari saja. Benefit yang didapat juga bisa mendapatkan sertifikat yang nantinya digunakan untuk membuat SIM dan akan bekerjasama dengan Samsat Purworejo.