KabarOto.com - Hampir seluruh produsen mobil di dunia memutuskan hubungan kerja karyawan mereka karena Pandemik Covid-19. Hal itu untuk menekan pengeluaran yang menurun karena daya beli masyarakat terhadap kendaraan bermotor yang menurun. Ditambah produksi yang dihentikan karena pabrik tutup untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Namun BMW Indonesia tidak melakukan hal itu, Director of Communication BMW Group Indonesia, Jodie O'tania menegaskan, pihaknya tidak akan melakukan PHK karyawannya. Jodie yakin, perusahaan ini bisa bertahan di tengah pandemik Covid-19.
Baca Juga: Hanya Masuk 10 Unit, Ini Keunggulan BMW X6 XDrive40i M Sport
"Isu PHK itu terjadi di sejumlah pabrik di Jerman. Tapi, bisa dipastikan BMW Group Indonesia kita pada saat ini tidak melakukan itu (PHK)," terang Jodie saat video conference, pekan lalu. Meski pandemik Covid-19 ini masa sulit bagi semua bisnis, termasuk otomotif, namun mereka sebis mungkin tidak merumahkan karyawan.
"Dari BMW Group Indonesia kita sudah melakukan banyak strategi, dari global juga sudah menyiapkan strategi bagaimana BMW tetap bisa keluar sebagai pemenang pada masa pandemik ini," tambahnya. BMW Indonesia juga sudah memiliki bekal dan strategi, bagaimana caranya menghadapi keadaan yang paling buruk.
Untuk diketahui, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) produsen otomotif dilakukan di Jerman. BMW tidak memperpanjang 10.000 pekerja kontraknya lantaran tak ada anggaran untuk menggaji mereka. Keputusan ini diambil setelah mendapat kesepakatan dengan dewan pekerja.
Baca Juga: BMW Gaet Apple Jadikan Ponsel Bisa Operasikan Mobil
Sementara itu, di dalam negeri, karyawan kontrak di PT Astra Daihatsu Motor yang sudah habis masa kontrak tidak diperpanjang lagi. "Untuk Karyawan di ADM tidak ada PHK, tetapi mereka yang masa kontraknya habis diputuskan untuk tidak diperpanjang. Pensiun dini juga tidak ada ditawarkan oleh ADM," jelas Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra.
