POPULAR STORIES

Cara Komunitas Brothersipx Lestarikan Permainan Tradisional

Cara Komunitas Brothersipx Lestarikan Permainan Tradisional BSX

KabarOto.com - Permainan tradisional sudah jarang kita temui pada zaman yang serba gadget ini. Padahal, permainan tersebut cenderung sehat untuk tubuh, karena secara tidak sadar kita sudah berolahraga.

Hari Minggu (03/07), komunitas roda dua Brothersipx dan Sekolah rakyat Busa pustaka mengingatkan kita pada permainan yang sudah hampir punah seperti egrang dan bakiak.

Mereka bahkan mengaku berkolaborasi dengan rekan-rekan mahasiswa yang menjadi sukarelawan dalam pengabdian masyarakat di Busa Pustaka.

Acara diawali dengan motoran menuju Busa pustaka. Selain Brothersipx, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh beberapa bikers dari perkumpulan BE Ride Team & Speedy Bikers.

Setibanya di lokasi, mereka pun berbagi pengalaman dan giat literasi lainnya bersama adik-adik dan warga Kedaung, Bandar Lampung. Sesi lanjutnya diisi dengan kegiatan bertajuk Drag Bakiak Race, yang memiliki regulasi kakak asuh membawa adik kecil menjaga kekompakan laju bakiak.

Baca juga: BrothersipX (BSX) Gelar Camping Dan Workshop Di Gunung Lampung

“Seru, pengalaman berharga banget bisa main bakiak yang sudah jarang kita lihat sambil memacu kekompakan anak–anak dalam kerja tim,” ujar Delsa selaku Mahasiswi HMJ Sosiologi Universitas Lampung.

Adapun lomba yang dijuluki Formula Egrang, "Ini sebenarnya berawal dari candaan kami para volunteer di sini untuk saling menantang satu sama lain, hasilnya seperti ini,” Terang Sidik dari brothersipx (BSX).

Acara yang bermula candaan menurutnya benar-benar dirancang serius mulai dari lining track, partnership, live di media sosial layaknya balap sungguhan.

Baca juga: Cara BrothersipX Rayakan Ulang Tahun Ke-4

Hadiah dari beberapa sponsor pun diserahkan mulai dari barang hingga berupa nominal. “Senang sekali Busa Pustaka menjadi sarana agenda positif dan menyenangkan seperti ini, jelas baik untuk mental anak – anak, memacu kemampuan kerja sama dan memberikan contoh bahwa literasi tidak hanya sekadar membaca, tetapi juga berjejaring,” tutup Mang Adi dari Busa Pustaka. Seru!