KabarOto.com - Chery Omoda E5 diluncurkan secara resmi di tanah air hari ini (05/02/2023), menjadikan Indonesia sebagai negara pertama yang meluncurkan mobil tersebut. Mereka juga percaya diri menjuala produk itu di Indonesia.
Kendaraan ramah lingkungan ini, menjadi bentuk nyata dukungan pabrikan asal Tiongkok kepada pemerintah Indonesia, untuk mewujudkan Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
"Chery melihat investasi dan pengembangan di Indonesia sebagai peluang untuk memajukan industri otomotif di negeri ini, sehingga dapat mendorong pertumbuhan perusahaan otomotif di Indonesia,” ujar Rifkie Setiawan Head of Brand Departemen PT Chery Sales Indonesia.
Rifkie menambahkan, dalam usaha mendukung program pemerintah, CSI patuh kepada aturan diberlakukan dalam industri kendaraan listrik di Indonesia, termasuk mengikuti aturan minimum 40% untuk Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Baca Juga: Baterai Lithium Ferrous Phosphate (LFP) Dianggap Paling Mumpuni Oleh Chery, Ini Alasannya
Bertempat di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, CSI memperkenalkan Chery Omoda E5 kepada para pejabat kementerian dan jajarannya.
Diwakili oleh Wang Peng, Vice President PT Chery Sales Indonesia dan Ari Novi Wardana, Government Relations and Homologation Manager, CSI bertemu dengan M. Firdausi Manti, Asisten Deputi Industri Maritim dan Transportasi serta Arianto Wibowo, Koordinator Manufaktur dan Kendaraan Listrik di Industri Transportasi. Dalam pertemuan tersebut, Firdausi dan Arianto juga berkesempatan mengendarai Chery Omoda E5.
"Senang sekali mengetahui rekan-rekan di Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi memberikan apresiasi kepada Chery Omoda E5. Mendengar langsung respon positif dari para perwakilan pemerintah membuat kami semakin optimistis menghadapi persaingan pasar," ujar Rifkie.
Baca Juga: Galeri Chery E5 Omoda
Chery Omoda E5 memiliki daya 150 kW dan baterai berkapasitas 61,06 kWh, yang mampu menempuh jarak hingga 430 kilometer pada pengujian WLTP (Worldwide harmonized Light Vehicles Test Procedure) dan 505 kilometer, pada pengujian NEDC (New European Driving Cycle) dalam sekali pengisian daya penuh.
Mobil ini memiliki sumber energi baterai menggunakan jenis Lithium Ferrous Phosphate (LFP), karena menurut pihaknya, bahan katoda dalam baterai LFP diklaim tidak berbahaya, tidak menimbulkan bahaya kesehatan atau bahaya lingkungan.
Penggunaan baterai jenis LFP, ini lebih aman karena tahan panas dan tidak mudah meledak, serta durabilitasnya yang lebih panjang.
