Chrysler Turbine Car, Mobil Bermesin Jet yang Nyaris Jadi Kendaraan Harian

KabarOto.com - Pada awal 1960-an, Chrysler membuat langkah radikal yang belum pernah dilakukan pabrikan otomotif lain.

Lewat Chrysler Turbine Car (1963-1964). Merek asal Amerika Serikat tersebut memperkenalkan mobil bermesin turbin gas, teknologi yang saat itu lebih identik dengan pesawat terbang dibanding kendaraan jalan raya.

Baca Juga: Hal Sperlich Tutup Usia, Arsitek Ford Mustang dan Chrysler Minivan

Berbeda dari mobil konsep pada umumnya, Chrysler Turbine Car bukan sekadar pajangan. Model coupe dua pintu ini diproduksi terbatas pada 1963–1964 dan benar-benar diuji di jalan umum melalui program peminjaman kepada masyarakat. Total 55 unit dibuat, termasuk prototipe dan armada uji publik, menjadikannya salah satu eksperimen otomotif paling ambisius dalam sejarah.

Tujuan Pengembagan Chrysler Turbine Car

Tujuan utama pengembangan Turbine Car adalah membuktikan bahwa mesin turbin gas layak digunakan sebagai penggerak mobil harian. Chrysler melihat teknologi ini berpotensi menawarkan keandalan tinggi, perawatan lebih sederhana, serta fleksibilitas bahan bakar yang tidak dimiliki mesin piston konvensional.

Baca Juga: Stellantis Tarik Kembali 300.000 Unit Dodge Charger dan Chrysler 300

Mobil ini mengandalkan mesin turbin gas A-831 generasi keempat. Berbeda dari mesin konvensional, mesin ini tidak menggunakan piston, crankshaft, maupun sistem pendingin radiator. Konstruksi yang lebih sederhana tersebut membuat mesin turbin memiliki jumlah komponen bergerak lebih sedikit dan secara teori lebih tahan lama.

Mesin & Performa

Salah satu keunggulan utama mesin A-831 adalah fleksibilitas bahan bakarnya. Mesin ini dapat diisi bensin tanpa timbal, solar, avtur (jet fuel), minyak tanah, bahkan bahan bakar nonkonvensional seperti parfum. Dalam salah satu demonstrasi paling terkenal, Presiden Meksiko saat itu, Adolfo López Mateos, sempat menjalankan Chrysler Turbine Car menggunakan alkohol setelah dipastikan aman oleh para insinyur Chrysler.

Dari sisi performa, mesin turbin A-831 menghasilkan tenaga sekitar 130 hp dengan torsi puncak mencapai 576 Nm. Karakter mesinnya sangat halus dan nyaris tanpa getaran.

Baca Juga: Chrysler Tampilkan Kokpit Mobil Listrik Masa Depan di CES 2023

Akselerasi dari 0–100 kpj dapat ditempuh dalam waktu sekitar 12 detik, sementara kecepatan puncaknya mencapai 228 kpj. Seluruh tenaga disalurkan melalui transmisi otomatis TorqueFlite yang telah disesuaikan dengan karakter mesin turbin.

Selain fleksibilitas bahan bakar, kelebihan lain mesin turbin meliputi durabilitas tinggi, kebutuhan perawatan yang relatif rendah, kemudahan start di berbagai kondisi suhu, serta operasional mesin yang sangat mulus. Mesin ini juga tidak memerlukan cairan pendingin dan relatif minim risiko keausan mekanis.

Alasan Pengembangan Tidak Dilanjuti

Namun, di balik keunggulannya, mesin turbin juga memiliki sejumlah kekurangan. Konsumsi bahan bakarnya tergolong boros, akselerasi terasa kurang responsif, tingkat kebisingan relatif tinggi, serta prosedur starter yang rumit bagi pengguna awam. Biaya produksi mesin dan material khusus yang digunakan juga jauh lebih mahal dibanding mesin konvensional.

Berbagai kendala tersebut akhirnya membuat Chrysler menghentikan pengembangan Turbine Car. Selain masalah efisiensi dan biaya, mesin turbin juga gagal memenuhi regulasi emisi yang semakin ketat. Faktor finansial dan kebijakan pemerintah pada akhir 1970-an menjadi penutup perjalanan proyek ini.

Baca Juga: Fiat Chrysler dan Peugeot Sepakat Merger dengan Nama Stellantis

Meski tidak berlanjut ke produksi massal, Chrysler Turbine Car tetap dikenang sebagai simbol keberanian inovasi dan salah satu eksperimen teknologi paling futuristik yang pernah hadir di industri otomotif dunia.