POPULAR STORIES

Cuaca Ekstrem, Ini Tips Untuk Ban Mobil Sobat KabarOto

Cuaca Ekstrem, Ini Tips untuk Ban Mobil Sobat KabarOto

KabarOto.com - Bulan Juni-Agustus merupakan puncak musim kemarau di Indonesia. Namun, musim kemarau bulan ini cukup unik karena berpotensi basah, sebab ada ketidakstabilan antara cuaca panas dengan hujan, serta suhu yang naik turun.

Kondisi ini yang kerap disebut cuaca ekstrem dan terjadi selama sepekan terakhir. Bagi pemilik kendaraan, situasi ini dapat meningkatkan risiko kerusakan kendaraan, khususnya bagian ban yang mengalami kontak langsung ke jalanan.

Apriyanto Yuwono selaku National Sales Manager PCR Radial Tire PT Hankook Tire Sales Indonesia menjelaskan dampak dari ban yang terpapar suhu panas atau dingin secara konstan. “Saat cuaca sedang panas, temperatur aspal akan naik, ini meningkatkan risiko ban overheat lebih cepat, sehingga ban bisa rusak," ujarnya.

Baca Juga: Banyak Masyarakat Yang Jual Mobil, Ini Sebabnya

Menurutnya, saat cuaca hujan, suhu akan turun dan mengakibatkan turunnya tekanan udara pada ban. Konstruksi ban bisa rapuh saat digunakan. Selain itu, ban yang melaju di aspal basah bisa mengalami hydroplaning. Ban tidak mampu menepis genangan air, kemudian tergelincir keluar dari jalur.

Ia menyarankan, pertahankan cara mengemudi yang baik dengan tidak mengemudi terlalu cepat, tidak melakukan berbelok (cornering) berlebihan dan mengurangi frekuensi rem mendadak.

Kedua, cek tekanan angin ban secara berkala minimal 10 hari sekali dengan tekanan ideal berkisar dari 30-35 psi pada setiap ban. "Penting untuk mengisi angin ban setiap bulannya agar ban dapat dipakai lebih lama dan mengganti ban kendaraan dengan ban cadangan jika sudah terlalu tua atau mulai aus," imbuhnya.

Baca Juga: Penetrasi Pasar Mobil Listrik, Hankook Jadi Ban Audi E-tron GT

Kelola batasan muatan kendaraan, karena ban memiliki batasan muatannya masing-masing. Karena, semakin tinggi beban, ban akan menghambat putaran fisik lebih keras ketika bergerak dan menciptakan kondisi overload kendaraan, yang mengakibatkan panas berlebihan yang dapat merusak bentuk dan durabilitas ban.

Keempat, pilih ban yang cocok dengan kondisi cuaca keberadaan Anda dan medan yang akan ditempuh. Misal, gunakanlah ban musim panas (summer) yang menjanjikan level cengkraman yang andal di jalanan basah maupun kering selama musim panas.

Selain itu ada ban semua musim (all-season) yang memiliki kapabilitas seimbang baik secara durabilitas dan performa dalam menghadapi musim panas maupun musim hujan.

“Guna mencegah dampak buruk dari cuaca dan suhu yang tidak stabil mendekati musim kemarau ini, kami gencar merekomendasikan penggunaan ban musim panas (summer) dan segala musim (all-season). Kedua ban ini cocok untuk menghadapi cuaca panas dan hujan dalam jarak tempuh yang jauh,” ujar Apriyanto.