Curhat Sopir Bus Pariwisata yang Penghasilannya Rontok Gegara Pandemi

M. Sigit
M. Sigit
Rabu, 05 Juli 2023
Curhat Sopir Bus Pariwisata yang Penghasilannya Rontok Gegara Pandemi

Ilustrasi bus pariwisata (Foto: Sigit/Kabaroto)

Ukuran: 14
Font:
Audio:
Ctrl/Cmd + +/- untuk ukuran font
Ctrl/Cmd + F untuk fokus jenis font
Ctrl/Cmd + 0 untuk reset
Ctrl/Cmd + P untuk play/pause/resume audio
Ctrl/Cmd + S untuk stop audio

KabarOto.com - Memilih profesi sebagai sopir bus pariwisata dituntut punya kemampuan berkendara yang baik agar perjalanan selamat sampai tujuan. Dedi, salah satu sopir bus pariwisata bercerita tentang suka dukanya menjalani profesinya sejak tahun 2009.

“Dukanya itu paling terasa saat pandemi Covid-19. Tidak ada pendapatan sama sekali, namun untungnya ada insentif dari kantor, meskipun jumlahnya sedikit,” ungkap Dedi kepada KabarOto saat perjalanan ke Semarang, Rabu (5/7).

Baca Juga:PO Agra Mas Hadirkan Sleeper Bus Racikan Karoseri Laksana

Ilustrasi perjalanan luar kota


Soal bayaran yang didapatkan, dia bercerita sebagai sopir bus pariwisata sistem bayarannya itu dihitung per hari. "Kalau luar kota itu Rp 120 ribu, sedangkan dalam kota Rp 150 ribu per hari,” jelasnya.

Menurutnya untuk melakukan perjalanan ke luar kota, idealnya ada dua sopir dan dua kenek untuk melakukan tugas bergantian.

“Maksimalnya itu sopir bawa bus itu empat jam. Itu sudah harus gantian, apalagi kalau sudah ngantuk, ya harus gantian dan istirahat,” jelas Dedi.

Baca Juga:Lansia, Pelajar Dan Disabilitas Miliki Tarif Khusus Saat Naik Bus BTS

Selain itu, sebelum melakukan perjalanan, sopir juga harus melakukan cek kesehatan, cek mobil dan biasanya tidur lebih awal.

“Biasanya kalau besoknya berangkat, kami tidur lebih awal, jam 9 malam sudah harus tidur. Karena harus berangkat lebih pagi untuk melakukan persiapan,” tutup Dedi.

Tags:

#Sopir #Penghasilan Supir Bus

Bagikan

Berita Terkait

Bagikan