Daihatsu Optimis Penjualan Mobil di Tahun 2025 Meningkat, Mekipun Tantangannya Berat


Ilustrasi booth Daihatsu di pameran (Foto: KabarOto)
KabarOto.com - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) tetap optimis dengan kondisi industri otomotif di tahun 2025, meskipun harus menghadapi tantangan seperti Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen dan penerapan Opsen pajak yang dimulai Januari 2025.
"Kami harap tahun ini kondisi pasar membaik. Dengan pemerintahan baru, diharapkan kebijakan pemerintah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia baik dalam 100 hari pertama dan seterusnya," ungkap Sri Agung Handayani, Direktur Marketing & Komunikasi Korporat PT ADM saat ditemui di Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Menurutnya langkah pemerintah memberikan kelonggaran bagi beberapa provinsi dalam menerapkan kebijakan Opsen Pajak merupakan keputusan yang harus diapresiasi.
Baca Juga: Daftar Pikap Terlaris Sepanjang Tahun 2024, Daihatsu Gran Max Masih Memimpin

Penjualan Mobil Tahun 2024
"Beberapa daerah bahkan menunda penerapan aturan tersebut selama tiga minggu hingga 12 bulan. Kami bersyukur pemerintah, terutama di tingkat provinsi, dalam memahami kondisi industri," jelas Agung.
Sebagai informasi, dari 38 provinsi di Indonesia, ada lima provinsi yang belum menurunkan kebijakan terkait Opsen, yakni Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timu (NTT), Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sementara itu, melansir laman Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatatkan penjualan mobil turun 13,9 persen di tahun 2024, dengan total penjualan 863.723 unit.
Baca Juga: Daihatsu Mira e:S GR Sport Concept Bakal Tampil di Tokyo Auto Salon 2025
Harga Mobil Daihatsu Naik
Meskipun begitu, Daihatsu tetap yakin angka penjualan akan meningkat di tahun 2025, meskipun kebijakan PPN 12 persen dan Opsen sempat mempengaruhi prospek pasar.
Selain itu, Daihatsu mengonfirmasi harga mobilnya mengalami kenaikan antara Rp 1 juta hingga Rp 4 juta sejak Januari 2025, karena adanya perubahan tarif PPN dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
"Kami optimis pasar otomotif Indonesia akan tetap stabil, selama tidak ada dampak signifikan terhadap daya beli konsumen, khususnya pembeli mobil pertama. Perusahaan juga berharap sektor pembiayaan kendaraan, khususnya leasing, dapat terus berkembang dan mendukung penjualan," pungkas Agung.
Tags:
#Daihatsu Indonesia