POPULAR STORIES

Dampak Krisis Chip Semikonduktor, Inden Mobil MINI Sampai Satu Tahun

Dampak Krisis Chip Semikonduktor, Inden Mobil MINI Sampai Satu Tahun MINI John Cooper Works Countryman (Foto: Kabaroto)

KabarOto.com - Krisis chip semikonduktor berdampak buruk pada industri otomotif dalam hal produksi kendaraan. Di mana, MINI Indonesia menjadi salah satu pabrikan mobil yang terdampak dalam distribusi unit mobil.

Dampak yang lebih luas lagi membuat pabrikan mengurangi jumlah produksi mobilnya, sehingga berimbas pada waktu tunggu atau inden bagi konsumen.

Head of MINI Asia, Kidd Yam mengatakan bahwa, "Inden paling lama bisa sampai satu tahun. Kebanyakan produk yang terdmapak ada di segmen model performa dan limited edition."

Baca Juga : MINI Electric Diluncurkan Di Indonesia, Harganya Rp945 Juta

Meskipun tidak menyebut secara rinci, Kidd menambahkan produk MINI yang terdampak inden sebenarnya tidak banyak di Indonesia.

"Salah satu contohnya adalalah MINI John Cooper Works dan model-model performa tinggi," tegas Kidd saat ditemui di peluncuran MINI Electric.

Sementara itu, Jodie O'Tania, Direktur Komunikasi BMW Group menjelaskan inden panjang karena krisis chip semikonduktor ini memang berpengaruh terhadap banyak model yang masih diimpor secara utuh alias CBU.

Baca Juga : Pembelian MINI Electric Sudah Termasuk Wallbox Charging

"Ada beberapa model yang inden seperti itu (berbulan-bulan) terutama untuk CBU," ungkap Jodie.

Sebelumnya, BMW secara global juga telah mengumumkan, jika krisis chip semikonduktor membuat pabrikan mengirimkan unit tanpa fitur utama, seperti koneksi Android Auto dan Apple Car Play.

BMW akan menambahkan fitur tersebut di kemudian hari melalui program pembaharuan. Kendaraan yang terkena dampak penghilangan fitur konektivitas ini, dikatakan telah diproduksi dalam empat bulan pertama 2022, dan yang dikirim untuk pasar Amerika Serikat, Prancis, Spanyol, Italia, dan Inggris.