KabarOto.com - Konsumen yang berencana membeli sepeda motor, tentunya akan pergi ke diler, di sana akan ditemui oleh tenaga penjual yang akan membantu menjelaskan mengenai produk dan cara pembelian.
Namun, terkadang ada saja 'kenakalan' yang dilakukan demi keuntungan semata. Seperti contoh, kasus para tenaga penjual yang lebih memilih konsumen dengan pembayaran kredit daripada tunai.
Bukan tanpa alasan, pihak tenaga penjual atau sales, akan mendapatkan komisi atau keuntungan yang lebih besar, jika konsumen membeli motor dengan sistem kredit.
Baca Juga: Target Jual 50 Ribu Setahun, Wahana Makmur Sejati Luncurkan New Honda Vario 125 Di Tangerang
Tak heran, ketika konsumen hendak membeli kendaraan dengan cara tunai, berbagai alasan pun dikeluarkan. Di antaranya, warna yang dipesan tidak ada, sampai penyerahan unit yang ditunda hingga berbulan-bulan lamanya.
Menanggapi hal tersebut, Olivia Widyasuwita selaku Head of Marketing Wahana, mengaku tidak membenarkan hal tersebut, dan melarang tenaga penjual melakukannya.
Baca Juga: AISI Mulai Pelajari Dampak Resesi 2023 Terhadap Penjualan Sepeda Motor Indonesia
"Dasarnya tidak dibedakan walaupun konsumen membeli tunai atau kredit, " terang Olivia, belum lama ini. Namun, menurut dia, memang masih banyak tenaga penjual melakukan tindakan tersebut.
Ia memberikan masukan, agar konsumen tetap mendapatkan pelayanan maksimal dari Wahana. "Jika menemukan hal tersebut, bisa langsung hubungi customer service kami," tegasnya. Nanti, pihaknta akan menindaklanjuti. "Karena dari Wahana sendiri, tidak pernah membedakan tipe pembayaran konsumen," tutupnya.
