POPULAR STORIES

Evolusi Mesin Italian Green Experience Technology (i-Get) Yang Anti Getar, Begini Teknisnya

Evolusi Mesin Italian Green Experience Technology (i-Get) yang Anti Getar, Begini Teknisnya Kipli

KabarOto.com - Vespa zaman dahulu atau tipe klasik, terkenal dengan mesin 2 langkah (2-tak) konvensional. Seiring perjalanan, Piaggio Italy membuat evolusi skuter bermesin 4 langkah (4-tak) dengan girboks otomatis di era modern ini.

Mesin skuter matik tersebut awalnya dibekali dengan tipe 2V yang berarti 2 katup atau klep (2 valve) pada awal reinkarnasinya. Meski lebih ramah lingkungan daripada versi 2-tak, namun kontroversi muncul dari masyarakat yang mengeluh tentang getaran dari girboks mesin tersebut, tepatnya bagian CVT.

Piaggio kemudian putar otak dan mengembangkan mesin 3V yang diharapkan jadi revisi dari mesin 2V. Seperti namanya, mesin 3V tersebut memiliki 3 katup atau klep (3 valve), namun tanggapan masyarakat pun masih tak terlalu membuahkan hasil positif karena pengembangan dirasa tak signifikan membuang 'penyakit' lawasnya tersebut.

Baca juga: Dijual Rp60 Juta, Piaggio Indonesia Luncurkan 10th Anniversary Vespa Sprint 150 I-get Limited Edition

Maju ke tahun 2016, sejak mesin 3V Italian Green Experience Technology (i-Get) masuk ke Indonesia, keluhan pecinta Vespa merasa didengar dengan baik. Pasalnya, mesin tersebut dirasakan banyak pengguna Vespa menjadi obat manjur dari penyakit yang sebelumnya dihadapi.

Tak hanya lebih kalem dalam urusan getaran, mesin ini diklaim lebih ramah lingkungan dibanding generasi sebelumnya, tanpa mengorbankan sisi performa hasil dari pengembangan yang mampu mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang.

Salah satu contoh keunggulannya adalah sistem pengkabutan yang menggunakan injeksi dengan close loop yang memakai sensor dari Bosch lengkap dengan barometric sensor-nya.

Tak berhenti sampai disitu, inovasi terjadi pada komponen sistem kopling dan transmisi dengan menggunakan driven pulley yang dilengkapi jalur pelumas, ditambah crankshaft untuk piston yang klaimnya dirancang guna mengurangi tingkat kebisingan, hingga penggunaan pelek dengan material yang lebih ringan dan kokoh.

Detail lainnya bisa dilihat di bagian intake manifold mesin i-Get yang bentuknya bengkok, dibandingkan mesin generasi sebelumnya yang cenderung berbentuk lurus.

Diklaim untuk meningkatkan efisiensi pembakaran, posisi injektor mesin i-Get berada di intake manifold tapi posisinya lurus langsung mengarah ke klep atau katup intake dan diklaim menyemprotkan bahan bakar secara lebih halus.

Baca juga: Vespa 946 Christian Dior Sudah Di Indonesia, Harga Nyaris Setengah Miliar Rupiah!

Hal tersebut diharapakan bisa mengoptimalkan proses pembakaran, karena komponen ECU bisa dengan tepat mendapatkan tambahan data lebih detail seperti suhu dan lainnya dari O2 Sensor yang terletak pada gas buang atau knalpot.

Beralih ke konstruksi sasis, rupanya ada senjata rahasia Piaggio lainnya yang membuat kenyamanan skuternya meningkat. Secara teknis, ada komponen fitur anti getar yang pertama dimiliki oleh Vespa 125 S i-get 2020 bernama 2 degrees of freedom.

Secara umum, skuter tersebut telah menggunakan double-swing arm baru dengan tujuan untuk mengurangi getaran mesin. Piaggio mengklaim, posisi mesin baru tersebut memang secara signifikan mengurangi getaran dari transmisi ke rangka, karena telah menggunakan dua buah karet peredam.

Hal ini diklaim sangat terasa terutama pada saat motor harus melalui permukaan jalan yang buruk secara tiba-tiba. Sistem ini juga diklaim membantu meningkatkan presisi pengendalian motor.

Diaplikasikannya swing arm baru pada New Vespa 125 S i-get oleh Piaggio, maka konstruksi dudukan mesin dan sasisnya pun berbeda dengan sebelumnya seperti yang bisa dilihat di foto ini.

Vespa 125 S lawas masih menggunakan single swing arm
fitur 2 degrees of freedom milik Vespa 125 S i-get 2020 anyar anti getar

Baca Juga: Kemenperin: Piaggio Bangun Pabrik Di Cikarang, Indonesia Jadi Pusat Ekspor Vespa

Piaggio rupanya ingin menujukkan keseriusannya bermain di segmen skuter otomatis, terutama di negara yang memiliki komunitas Vespa terbesar di seluruh dunia, yakni Indonesia, sejak beberapa tahun silam.

Langkah besar yang diambil oleh PT Piaggio Indonesia tahun ini salah satunya adalah mendirikan pabrik perakitan motornya yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat beberapa waktu silam. Pihaknya pun mengklaim bahwa pabrik tersebut akan mulai aktif beroperasi pada awal tahun 2022 mendatang.

PT Piaggio Indonesia juga mengatakan akan masih ada banyak agenda untuk mengisi tahun 2022 bersama konsumennya di Tanah Air. Tak hanya aktivitas peluncuran motor-motor barunya yang meliputi 4 merek yakni Piaggio, Vespa, Moto Guzzi dan Aprilia, namun beberapa aktivitas bersama para konsumen, komunitas dan media di negeri ini.