First Ride Motor Listrik Terenak Maka Cavalry Gunakan Mode TC, Nyaman dan Kencang


Akselerasi dirasakan cukup baik saat melintasi jalan lurus dan menikung
KabarOto.com - Motor listrik Maka Cavalry, merupakan skutik listrik yang baru saja meluncur awal Januari 2025 lalu. Kehadirannya menyita perhatian pecinta roda dua di Indonesia. Apalagi, Duta Sheila On 7 ditunjuk sebagai Brand Ambasadornya. Nah KabarOto diberi kesempatan menjajalnya, dari Jakarta ke Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Sebelumnya, akan kita ulas dulu mengenai bentuknya. Model cukup modern dan futuristik, desain seperti motor premium. Banyak lekukan-lekukan rajam di body samping sampai depan.
Baca Juga: Maka Cavalary Hadir di IIMS 2025, Diklaim Sebagai Motor Listrik Paling Enak
Lampu sudah menggunakan LED di depan, belakang hingga sein. Lampu utama dan sein depan menyatu, begitu oula lamlu rem dan sein belakang, bentuknya agak kecil, menyatu keduanya.

Soal penerangan, jangan diragukan lagi. Nah Layar panel meternya berbentuk agak kotak, sudah full digital, menamlilkan informasi baterai, kilometer, jarak tempuh, konsumsi baterai per kilometer, jam dan narak tempuh.
Terdapat konsol box di bawah setang, sebelah kiri, dibalut cover warna hitam tidak begitu besar.
Maka Cavalry ground clearance nya 140 mm, ukuran ban depan yang cukup tebal 110/80-14" dan 130/70-14" belakang. KabarOto dengan tinggi 173 cm masih terasa 'jinjit' ketika menaikinya.
Saatnya mencoba, setelah memutar anak kunci, tak perlu lagi memutar tombol start, tinggal putar gas motor langsung jalan. Dari Radio dalam, perjalana. menuju Pondok Indah Raya, Ciputat Raya hingga, Parung.
Di sini, jakanan cukup mulus, namun sedikit padat, perlu menyalip beberapa kendaraan roda empat serta roda dua.
Oiya, ada dua mode berkendara yaitu Hi Regent (HR) dan Hi Torque (HT). HR untuk kondisi jalan padat, yang tidak mementingkan akselerasi, sementara HT untuk yang ingin kecepatan lebih.
KabarOto merasakan HI, memang tidak lebih dari 60 kpj kecepatannya, dan untuk menvapai puncak, sangat lama sekali. Lalu, berpindah ke HT, nah untuk jenis motor listrik Maka ini sangat direkomendasikan. Putaran bawah, tengah hingga atas sangat cepat didapat.
Seperti tak mengendarai motor listrik, kecepatan maksimal juga bisa diraih di 105 kpj. Itu pun masih ada sisa lagi untuk bisa sampai mentok.
Setelah melewati jalan Cibinong, kemudian ke Sentul City. Di sini, pengujian ketangguhan motor, batas kecepatan hingga 105 kpj. Baterai 4 kWh maksimal 160 kilometer. Terbesar di kelasnya.
Suspensinya cukup nyaman, menggunakan shockbreaker telescopic dan dual adjustable di belakang. Dengan berat pengendara 79 kg masih terasa empuk dan tidak terasa terlalu 'bumpy' ketika melintasi rintangan speed bump.
Pengereman juga sudah dilengkapi cakram depan belakang membuat pengendara aman dan terkendali.
Joknya cukup nyaman, sandaran tidak membuat pantat dan tubuh pegal. Dari Jakarta sampai Sentul, total 9i kilometer, sisa baterai 27 persen.

Saat melintas di jalan rusak atau polisi tidur, cukup nyaman dan terasa seperti mengendari motor konvensional. Cepatnya baterai berkurang, karena banyak tanjakan yang dilewati, sehingga akan menyedot baterai. Oh iya, tenaga di tanjakan pun bisa melewati motor konvensional. Tidak terasa ngeden atau tertahannya laju kendaraan.
Secara keseluruhan, motor ini bisa dikatakan sebagai kuda besi terenak untuk kategori listrik. Dengan harga Rp 36 jutaan, cukup layak digunakan harian. Pengecasannya pun cukup menggunakan colokan biasa, dari 20 sampai 80 persen hanya kurang lebih satu jam saja.
Gunakan Mode HR
Kembali ke Jakarta, kali ini Kabaroto menggunakan mode HR. Dengan mode ini, saat melepas gas seakan ada pengereman seperti engine brake, selain menurunkan kecepatan, baterai juga bisa terisi. Mode ini memang dirancang untuk keamanan pengendara, agar tidak mengalami rem blong saat melintas di jalan menurun.
Melintas jalan Raya Bogor sampai TB Simatupang, kembali mengaktifkan mode HT, jalan padat di daerah ini mampu dilewati dengan baik. Mode ini membuat menyalip kendaraan bisa dilakukan dengan baik.
Baca Juga: Isuzu dapat Keuntungan dari Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia
Sampai di Radio Dalam, baterai motor saya sisa 32 persen. Dengan mode HR nampaknya cukup membuat baterai awet.
Tags:
#Maka Cavalry #Maka Motors