KabarOto.com – Usai kedua seri balap di Sirkuit Red Bull Ring dihelat, banyak pembalap mengkritik soal format sirkuit ini karena sangat berbahaya.
Tentu level keselamatan masih menjadi isu hangat di Sirkuit Red Bull Ring, terutama pada tikungan pertama dan ketiga. Pasalnya ketika pembalap memacu motor mereka hingga kecepatan tertinggi, saat memasuki tikungan 2 yang sedikit mengarah ke kiri dan mereka harus melakukan pengereman keras untuk memasuki tikungan 3 yang sangat tajam.
Baca Juga : Begini Penjelasan Dani Pedrosa Usai Kecelakaan Di MotoGP Styria 2021
Pada GP Styria, Dani Pedrosa (Wildcard KTM) terjatuh usai melewati tikungan 3. Motor yang masih berada di jalur balap ditabrak Lorenzo Savadori (Aprilia Racing) dan menyebabkan balapan dihentikan sementara karena menimbulkan kebakaran.
Tidak hanya itu, musim lalu juga terjadi kecelakaan yang mengerikan, di mana Johann Zarco yang kala itu membela Avintia Racing menghantam bagian belakang motor Franco Morbidelli (Petronas Yamaha SRT) di tikungan 2.
Keduanya mengalami kecelakaan dalam kecepatan 321 kpj yang membuat kerikil pengaman tidak bisa menahan motor mereka yang terseret. Motor Zarco dan Morbidelli yang hampir menghantam dua pembalap tim pabrikan Yamaha, Maverick Vinales dan Valentino Rossi.
Untuk menghindari insiden serupa di tikungan tersebut sudah terpasang dinding pembatas yang menutup seluruh celah tikungan 3. Namun, dirasa belum cukup dan membuat beberapa pihak untuk mendiskusikan solusi terbaik untuk meningkatkan keamanan Sirkuit Red Bull Ring.
Akhirnya, solusi terbaik yaitu mengubah format tikungan 2 menjadi chicane, di mana pembalap akan mengurangi laju motornya.
Baca Juga : Usai Kecelakaan, Pembalap MotoGP Khawatir Dengan Tikungan 3 Red Bull Ring
“Red Bull Ring telah menjadi tuan rumah Formula 1 sejak 2014 dan Kejuaraan Dunia balap motor sejak 2016. Sejak saat itu, ratusan hingga ribuan penggemar mendapatkan pengalaman berharga dalam balap akhir pekan di Spielberg. Oleh karena itu, untuk meningkatkan daya tarik dan keamanan, sebuah chicane akan dibangun di area tikungan kedua yang berkoordinasi dengan FIA dan Grup Formula 1 serta FIM, Dorna Sport dan AMF,” ungkap pihak Red Bull Ring.
Desain baru ini dianggap dapat mengurangi kecepatan saat memasuki tikungan 3 dan menghindari kecelakaan besar seperti yang terjadi sebelumnya. Pengerjaan tata letak baru itu akan dimulai pada November mendatang. Tetapi, perubahan tersebut hanya digunakan untuk MotoGP saja, sedangkan untuk Formula 1(F1) yang juga menggunakan Sirkuit ini tetap menggunakan desain lama.
Pekerjaan konstruksi yang diperlukan akan dimulai pada November dan berlanjut selama musim dingin. Sehingga Red Bull Ring dapat memulai musim 2022 dengan tata letak trek baru untuk seri balap roda dua, diungkapkan pihak Red Bull Ring.
