KabarOto.com - Beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menerbitkan Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 49 Tahun 2021. Dalam surat tersebut meminta agar ajang Formula E jadi isu prioritas, dan harus diselengarakan pada 2022 mendatang.
Formula E menjadi isu kedua yang harus diselesaikan, setelah isu utama yaitu perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022.
Namun, keinginan Anies tidak mulus seperti yang dibayangkan, Instruksinya ditolak oleh Fraksi PDI-P dan Fraksi PSI. Keduanya mengajukan hak interpelasi. Tujuh fraksi lainnya tidak mengajukan hak tersebut, dan mendukung Gubernur DKI Jakarta untuk menggelar Formula E.
Baca juga: Anies Minta Formula E Tahun 2022 Berlangsung Di Jakarta
Hak Interpelasi sendiri adalah untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai kebijakan yang penting dan strategis, serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono mengatakan, Formula E yang rencananya akan digelar pada tahun 2022 mendatang, tidak tepat dan menghamburkan uang rakyat triliunan rupiah.
Baca juga: Mercedes EQ Tinggalkan Formula E, Kenapa?
Selain itu berpotensi menimbulkan kerugian ratusan miliar. Apalagi menurutnya berlangsung saat Pandemik Covid-19 yang belum tahu kapan berakhir. Dia yakin, fraksi lainnya akan mendukung interpelasi.
Sebelumnya, Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), menyatakan jika Formula E berpotensi mengalami kerugian. meski begitu, Anies tetap bersikukuh untuk menyelenggarakan ajang balap mobil listrik tersebut pada 2022 mendatang.
Sebagai informasi, Jakarta sebenarnya tidak ada di dalam kalender Formula E tahun 2022, hanya ada 16 seri balapan yang berlangsung di 12 negara.
Tapi, masih ada satu tanggal yang dikosongkan yaitu 4 Juni. Dengan status To Be Decided (TBD) atau belum diputuskan. Apakah pada tanggal tersebut berlangsung di Jakarta? Pantau terus KabarOto.com.
