POPULAR STORIES

Harga Pertalite Resmi Naik Hari Ini Jadi Rp10.000, Ini Penjelasannya

Harga Pertalite Resmi Naik Hari Ini jadi Rp10.000, Ini Penjelasannya Foto: Bimo/KabarOto

KabarOto.com - Tepat pada hari ini (03/09), Pemerintah secara resmi menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter. Harga ini sebelumnya sudah diduga oleh sebagian masyarakat, namun tidak disangka jika kenaikannya adalah pada hari ini.

Harga baru bahan bakar ini mulai berlaku 1 jam setelah diumumkan oleh Pemerintah, dalam tayangan YouTube Sekertariat Presiden pada 3 Sepetember pukul 13.30 WIB, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengumumkan bahwa harga bahan bakar subsidi jenis Pertalite naik, dari semula Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

Sementara, harga Solar subsidi juga ikutan naik. Semula Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, kemudian Pemerintah juga menaikan harga Pertamax dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.

Baca juga: Beli Pertalite Subsidi, Ini Cara Daftar Aplikasi MyPertamina

Presiden Joko Widodo memberikan penjelasan terkait kenaikan harga BBM bersubsidi

"Ini berlaku 1 jam sejak saat diumumkannya penyesuaian harga BBM bersubsidi ini, berlaku mulai pukul 14.30 WIB," ujar Arifin Tasrif.

Berdasarkan pantauan KabarOto dari YouTube Sekertariat Presiden pada hari ini, kenaikan harga bahan bakar subsidi ada alasannya dan sudah sulit untuk dihindarkan lagi.

"Pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia, Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam Negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari ABN. Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat 3 kali lipat, dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun. Dan itu akan meningkat terus," ungkap Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo juga menambahkan bahwa BBM bersubsidi ini dinikmati 70% kelompok masyarakat mampu, yaitu pemilik mobil-mobil pribadi, harusnya uang negara itu diperioritaskan untuk subsidi masyarakat yang tidak mampu. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM.

Baca juga: Pengguna Pertalite Dan Solar Subsidi Harus Terdaftar, Ini Penjelasan Pertamina

"Sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran, BLT BBM sebesar Rp 12,4 triliun yang diberikan pada 20,65 juta keluarga tidak mampu sebesar Rp 150.000 tiap bulan, mulai diberikan bulan September selama 4 bulan," pungkas Presiden Joko Widodo.

Presiden juga menegaskan, bahwa subsidi harus tepat sasaran untuk masyarakat tak mampu. Kemudian Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan jika Pemerintah tidak segera menyesuaikan harga BBM bersubsidi, akan terjadi pembengkakan anggaran subsidi pada tahun 2023.