Hari Ketujuh PSBB Surabaya, 13 Ribu Pelanggar Ditindak

Hari Ketujuh PSBB Surabaya, 13 Ribu Pelanggar Ditindak

Edo Permanadhita
Edo Permanadhita
Selasa, 05 Mei 2020
Hari Ketujuh PSBB Surabaya, 13 Ribu Pelanggar Ditindak

Sepeda motor mendominasi pelanggaran (Pemkot Surabaya)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KabarOto.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, terus melakukan evaluasi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di Kota Pahlawan tersebut. Bahkan, memasuki hari ke 7 pelaksanaan, pemkot telah memiliki beberapa catatan.

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Eddy Christijanto mengatakan selama 7 hari pelaksanaan PSBB ini, memang ada beberapa bidang yang sudah berjalan sesuai harapan, dan ada pula yang masih terus dievaluasi.

Baca Juga: PSBB Diperluas, Daihatsu Perpanjang Masa Pemberhentian Sementara Operasional

Salah satu bidang yang terpantau cukup mengalami pengurangan adalah transportasi dan mobilitas penduduk. "Kalau pagi memang sudah berkurang, kecuali orang yang pergi kantor yang kantornya masih buka. Tapi setelah jam 08.00-16.00 WIB cenderung lebih sepi," tutur Eddy.

Lebih lanjut ia mengatakan, keadaan sepi tersebut sedikit berubah saat mendekati jam 16.00 sore. "Cenderung ramai kembali karena mungkin mendekati buka puasa. Namun mereka banyak yang belum memakai masker juga," jelas Eddy.

Lalu lintas kembali ramai saat menjelang waktu berbuka

Sementara Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, hingga hari ketujuh Polisi telah melakukan penindakan pada total 13.980 pelanggaran oleh masyarakat di wilayah Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.

Pengendara sepeda motor, diketahui menjadi yang paling banyak melanggar. Jenis pelanggarannya meliputi tidak menggunakan masker, sarung tangan, hingga masih berboncengan, padahal tidak terdaftar dalam satu KK.

"Untuk sepeda motor, ada 5 item baik dari mulai tidak menggunakan masker, sarung tangan, roda 2 berbasis aplikasi digunakan tidak mengangkut barang, kemudian kendaraan pribadi mengangkut penumpang tidak sebagaimana mestinya," ungkap Truno.

Baca Juga: Ini Cara Menghilangkan Bosan Akibat #DiRumahAja Ala Daihatsu

Eddy menambahkan, kunci keberhasilan dari PSBB ini adalah kepatuhan masyarakat terhadap peraturan walikota (perwali) nomor 16 tahun 2020. Namun dalam implementasinya ternyata masih banyak ditemui pelanggaran.

"Jadi sampai hari ketujuh masih ada pelanggaran-pelanggaran dalam PSBB ini. Dan ini menjadi bagian dari evaluasi kita supaya masyarakat lebih patuh," pungkasnya.

Tags:

#PSBB Surabaya

Bagikan

Berita Terkait

Bagikan