KabarOto.com - INRIX Global Traffic Scorecard mencatat Indonesia sebagai negara peringkat kedua secara global dalam waktu yang dihabiskan dalam kemacetan, dengan menghabiskan rata-rata 63 jam per tahun pada jam-jam sibuk di jalan raya.
Bahkan, tak jarang kemacetan tersebut terjadi saat libur panjang akhir pekan, sehingga dapat membuat pengemudi mengalami keletihan akibat duduk berjam-jam untuk tiba di tempat tujuan. Dalam menghadapi hal seperti ini, kenyamanan jok mobil menjadi kunci penting untuk tetap nyaman selama di perjalanan.
Baca Juga: Sejarah Toyota Corolla Di Indonesia
"Dengan duduk lebih sering dapat membawa dampak buruk bagi punggung Anda. Jadi, ketika Anda bepergian dengan mobil, Anda harus memilih kendaraan dengan kursi yang nyaman dan kontur terbaik untuk memberikan dukungan pinggang pada bagian bawah tulang belakang dan sisi samping," ujar Dr. Chase Scheiner, seorang Kiropraktor asal Amerika yang berbasis di Bangkok.
Tak mengherankan jika banyak pembeli mobil mengatakan, bahwa kenyamanan interior termasuk dalam 10 alasan terbesar dalam membuat keputusan membeli. "Ketika kita mengemudi dalam jam-jam macet, tempat duduk yang nyaman menjadi sangat penting," kata Chatchawan Chantaket, General Director of Product Engineering, GM Southeast Asia.
Baca Juga: Profil Jeep Wrangler JL 2018
Berdasarkan hasil riset pelanggan Chevrolet, sekitar 95 persen pembeli menganggap ruang kaki luas dan kursi nyaman sebagai elemen yang penting dalam membeli mobil. "Kami mendengarkan pelanggan dan menjawab kebutuhan mereka dengan menyediakan kursi yang tidak hanya nyaman tetapi tahan lama," ucap Chatchawan.
Untuk itu, ketika awal tempat duduk kendaraan dikembangkan, para teknisi di General Motor menggunakan "Oscar", sebuah alat simulasi tiga dimensi mirip manekin, yang digunakan untuk menentukan tata letak dimensi keseluruhan interior mobil dan memastikan ruang dan kenyamanan yang optimal bagi para penumpang.
Selain itu, teknisi kursi kendaraan GM juga menggunakan teknologi pemetaan tekanan digital yang mengukur distribusi tekanan sisi belakang seseorang di atas permukaan jok, membuat peta dengan lebih dari 4.600 titik data.
Informasi tersebut kemudian dianalisa dengan sistem, sehingga menghasilkan grafik yang menggambarkan bagaimana penumpang duduk di kursi secara statis atau saat mengemudi.
Untuk melengkapi pemetaan tekanan kursi, para insinyur juga menggunakan robot uji coba yang mensimulasikan efek gaya duduk dan defleksi, dan membantu menentukan apakah kursi terlalu keras atau terlalu lunak.
Tetapi, teknisi kursi kendaraan GM tidak tergantung sepenuhnya pada mesin, mereka juga melakukan evaluasi perjalanan, dan menghabiskan ratusan jam dan ribuan kilometer untuk memastikan feedback yang cukup pada prototipe kursi tersebut sebelum diproduksi secara massal.
"Menciptakan tempat duduk yang nyaman kepada pelanggan Chevrolet merupakan sebuah hal yang kami anggap sangat serius, karena kenyamanan sangat penting untuk pengalaman berkendara. Kepuasan pelanggan adalah salah satu prioritas utama dari kami," kata Chatchawan.
