POPULAR STORIES

Honda Belum Tertarik Motor Sport 250 Cc 4 Silinder

Honda Belum Tertarik Motor Sport 250 cc 4 Silinder

KabarOto.com - Motor sport 250 cc di Indonesia sangat diminati. Kawasaki beberapa waktu lalu memperkenalkan Ninja ZX-25R dengan mesin 4 silinder. Motor ini diburu oleh pencinta motor sport di Indonesia. Tak lama kemudian, Honda memperkenalkan CBR250RR SP Quick Shifter.

Honda mengklaim, motor ini merupakan pertama di kelas 250cc dua silinder, yang menggunakan teknologi Quick Shifter. Dan motor ini produksi dalam negeri, yang dibuat oleh anak Indonesia dan diekspor ke Jepang.

Baca Juga: Dijual Di Indonesia, Ini Harga Resmi Honda CBR1000RR-R Fireblade

Honda CBR250RR SP Quick Shifter

Lalu kenapa Honda tidak membuat CBR250 cc 4 silinder? Marketing Director PT Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya, mengatakan, Honda saat ini masih melihat motor sport 250 cc 2 silinder model yang diminati oleh konsumen di Indonesia.

"Kami lihat yang dibutuhkan oleh pasar Indonesia saja sih, mereka banyak yang mau 250 cc dengan 2 silinder," jelas Thomas di Astra Honda Motor Safety Riding and Training Center, Cikarang, Jawa Barat, Rabu (19/08).

Keinginan tersebut disesuaikan dengan kondisi jalanan, dan juga karakter pemakai motor sport di Indonesia. Thomas menambahkan, masih diproduksinya motor sport 250 cc 2 silinder juga berdasarkan survey yang dilakukan AHM.

Hasilnya, konsumen di segmen 250 cc lebih suka dengan penambahan fitur baru, bisa mendongkrak performa. Di antaranya menambahkan Quick Shifter dan Slipper Clutch.

Gaya modifikasi Honda CBR 250RR SP Quick Shifter

"Kita sudah melalui riset dengan melihat kemauan konsumen, mereka ingin penambahan fitur di motor 250 cc yang membuat mereka lebih nyaman saat berakselerasi maupun deselerasi," terang Thomas kepada media.

Baca Juga: Honda CT125 Sudah Bisa Dipesan, DP Rp5 Juta

Bukan menjadi pengikut arus, Honda ternyata sudah lama merencanakan CBR250RR SP Quick Shifter ini. Thomas mengaku, riset yang dilakukan ini waktunya 2 sampai 2 tahun.

"Lama riset tergantung model dan kebutuhan konsumen. Untuk Quick Shifter ini risetnya bisa antara 1 sampai 2 tahun," tutup Thomas.