POPULAR STORIES

Ini Dia Keunggulan Mesin Mercedes-Benz E 350 EQ Boost

Ini Dia Keunggulan Mesin Mercedes-Benz E 350 EQ Boost Mercedes-Benz E 350 EQ Boost (KO/Edo)

KabarOto.com - Di awal tahun PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia langsung melakukan start dengan meluncurkan sedan terbarnya yaitu E 350 EQ Boost. Sedan ini merupakan varian tertinggi dalam jajaran E Class, dan sudah dirakit secara lokal di Indonesia serta hadir dengan beberapa fitur unggulan.

Salah satunya adalah mesin baru dan teknologi 48 Volt, sebagai sebuah pengembangan terkini dari mesin bensin 4 silinder namun menghasilkan performa yang setara dengan kinerja mesin 6 silinder.

E 350 ECO Boost menggendong mesin 4 silinder segaris berkapasitas 1,991 cc. Mesin tersebut dapat menghasilkan tenaga sebesar 299 dk pada putaran mesin 5.800-6.100 rpm.

Mesin 2.0 dengan kemampuan beringas

Selain itu, torsi yang dihasilkannya juga terbilang cukup besar, mencapai 400 Nm pada putaran mesin 3.000-4.000 rpm. Tenaga yang besar tersebut lantas disalurkan ke roda belakang melalui transmisi otomatis 9G-Tronic 9 percepatan.

Baca Juga: Wah! Ternyata Mercedes-Benz Buka Cafe Di Daerah Cilandak

Meski tenaganya besar dan punya performa yang menggagumkan, nyatanya E 350 ECO Boost diklaim sangat efisien dalam penggunaan bahan bakar. karena hanya menghabiskan 1 liter untuk menempuh jarak 14 km (1:14) sampai 1:15 tergantung situasi saat berkendara.

Performa yang mumpuni namun irit bahan bakar tersebut, utamanya disumbang oleh perangkat ECO Boost yang berupa alternator stater 48 V. "Bisa dibilang, E 350 EQ Boost menggabungkan teknologi mesin bensin terbaru dengan sistem listrik 48 V, yang dimanfaatkan oleh belt-driven starter-alternator (EQ Boost) dan electric water pump," ujar Radite Erlangga Dept. Manager Product and Pricing at PT. MBDI.

Memiliki kemampuan akselerasi yang mumpuni

Keuntungan utama dari sistem kelistrikan on-board 48 V yang tak lain menghadirkan fungsi hybrid adalah, ia dapat menawarkan empat kali kekuatan sistem 12 V pada arus yang sama tanpa menggunakan perangkat keselamatan tambahan dari sistem kelistrikan tegangan tinggi.

Menggunakan sistem kelistrikan 48V

Selain dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi CO2, sistem kelistrikan 48V on-board juga diklaim mampu meningkatkan kenyamanan berkendara karena ia mampu menghidupkan mesin pembakaran internal saat idle (auto start/stop) dengan sangat halus.

Hal ini tentunya dapat membantu mengatasi NVH (noise, vibration, harshness) dan membuat transisi saat mesin dinyalakan menjadi lebih lembut, di mana saat mesin kembali berfungsi terasa tanpa jeda, minim getaran seolah tidak pernah dimatikan.

Integrasi sistem kelistrikan 48 V on-board juga dianggap memiliki keunggulan, karena tegangannya yang lebih tinggi, dengan daya yang sama namun hanya membutuhkan seperempat dari arus sistem konvensional. Ini berarti, kabel yang digunakan akan semakin tipis dan ringan, yang secara tidak langsung berkontribusi pada penghematan bahan bakar.

Baca Juga: Mercedes-Benz Ajak Konsumen Merasakan Langsung Mobil Berteknologi EQ Boost

Selain itu, sistem Boost pada E 350 fungsinya juga dapat meningkatkan pembakaran pada rentang putaran mesin hingga 2.500 rpm dan menghasilkan output tambahan sebanyak 10 kW dan torsi 150 Nm dari motor listriknya.

Untuk menghasilkan daya output tinggi dan reaksi mesin yang spontan, Mercedes-Benz juga memilih turbocharger twin-scroll yang berbeda dengan sistem konvensional. Pada E 350 ECO Boost, sistem turbochargernya menggabungkan saluran gas buang dari pasangan silinder dengan optimasi aliran pada manifold.

Konsep turbocharging dengan pemisahan aliran silinder sistematis ini dapat menghasilkan torsi tinggi dalam kisaran rpm rendah dengan output tenaga yang juga tinggi.

Mercedes-Benz juga melakukan sentuhan pada intake manifold, dengan jalur udara yang dibuat menjadi sangat pendek dan rumah kompresor yang lebih padat. Sehingga dapat menghasilkan reaksi spontan yang lebih cepat terhadap tenaga mesin dan gerakan pedal gas.

Dengan keunggulan itu semua, di atas kertas E 350 ECO Boost dapat melakukan akselesari dari posisi diam hingga kecepatan 100 kpj hanya dalam waktu 5.9 detik. Bila pedal gas terus diinjak lebih dalam, sedan mid size tersebut dapat melesat hingga kecepatan 250 kpj.