Kompetisi balap membutuhkan jenis ban yang sesuai dengan kondisi trek. Tipe ban untuk motor racing/balap dibedakan menjadi tiga jenis yaitu tipe basah, kering, dan setengah basah/setengah kering. Tipe ban juga terdiri dari kompon (tingkat kekerasan ban) keras, sedang dan lunak. Jenis dan kompon ban dibedakan berdasarkan garis warna yang tertera pada ban, yaitu kuning abu-abu, putih, biru dan hitam (tanpa warna).
Menurut Cadiz, pengelola bengkel racing AHRS, pada saat kemarau sebaiknya untuk balap menggunakan jenis ban kering dan jangan menggunakan ban basah karena tidak sinkron dan kondisi ban akan cepat habis. Pada saat kondisi tanah terlalu kering, ban untuk motor balap juga perlu disemprot dan biasanya ada panitia yang khusus bertugas untuk menyemprot ban dengan air pada saat lomba.
Rider motor trail juga harus memperhatikan tekanan angin ban terutama jika ingin memasuki medan off road. Jika salah saat menentukan tekanan udara dalam ban akan membuat rider bisa terpeleset hingga terjatuh di medan off road. Untuk ban balap pada kondisi kering harus memperhatikan tekanan angin yang keras sekitar 12 psi. Dan pada saat kondisi basah sekitar 10 psi yang akan berpengaruh pada akselerasi motor.
Ban motor racing menurut Cadiz juga bisa digunakan untuk ban motor harian, dengan catatan dipakai di kondisi tanah dan lumpur bukan di aspal. Ban racing memiliki kompon atau lapisan luar di permukaan ban yang khusus dipakai di sirkuit. Jika dipakai di jalan raya yang beraspal akan lebih cepat gundul.
