POPULAR STORIES

Ini Syarat Jadi Pembalap Ala Ali Adriansyah

Ini Syarat Jadi Pembalap ala Ali Adriansyah "Pembalap itu membutuhkan disiplin, komitmen, dan dedikasi," kata Ali Adriansyah. (Foto: Ist)

KabarOto.com - Kebanyakan orang berfikir bahwa modal utama menjadi pembalap bermodalkan nyali yang besar. Namun hal tersebut tidak 100% salah, karena bermodal nyali saja tak cukup untuk menjadi pembalap juara. Dibutuhkan fisik dan skill yang prima untuk dapat naik ke podium utama.

Pandangan bahwa balapan tidak mengandalkan fisik, sangatlah keliru. Meski hanya menunggang sepeda motor, bukan berarti fisik pembalap tidak bekerja keras.

Selama 30 menit melaju di sirkuit, otot pembalap harus melakukan banyak hal, mulai dari jari yang mengoper perseneling dan menekan rem, kaki yang mengepit sepeda motor, hingga tubuh yang harus mengangkat sepeda motor saat masuk maupun keluar dari tikungan. Dan itu semua dilakukan dengan cepat.

Sebagai gambaran, di arena MotoGP, seorang pembalap mengeluarkan 1.500 kalori, kehilangan 2-3 Kg berat badan serta memacu jantung rata-rata mencapai 180 detak per menit. Dan itu terjadi dalam waktu 90 menit. Bayangkan, kondisi demikian mungkin 2-3 kali dari yang dikeluarkan orang untuk satu aktivitas sehari-hari.

"Fisik menjadi salah satu hal yang harus saya perhatikan," buka Ali Adriansyah Rusmiputro, pembalap yang berlaga di ajang World Supersport 300 (WSSP300).

Menurutnya, balap motor menuntut pembalap untuk memiliki fisik yang bugar. Jika balapan dalam keadaan sakit, meski ringan seperti flu, dipastikan hasilnya tidak akan maksimal, bahkan dapat berakibat fatal.

Baca Juga: Usai Kecelakaan, Ali Adriansyah Rusmiputro Pede Geber Motornya

Untuk itu, Ali Adriansyah tetap menjaga kebugaran fisiknya dengan berbagai latihan. Latihan kardio merupakan dasar dalam mempersiapkan fisik.

"Latihan itu untuk meningkatkan stamina jantung dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Saya berlatih kardio lewat bersepeda, berenang dan lari. Belakangan saya lebih sering bersepeda," jelas pembalap Pertamina Enduro Racing Team itu.

Ali Adriansyah bersepeda tiga kali dalam seminggu. Masing-masing menempuh jarak minimal 80 km. "Terkadang saya melakukan jarak jauh juga, hingga 200 km," ucapnya.

Latihan kardio dengan bersepeda seperti yang Ali Adriansyah lakukan merupakan hal biasa di kalangan pembalap. Hampir semua pembalap, baik motor maupun mobil, menjadikan bersepeda sebagai latihan utama untuk menguatkan jantung mereka yang harus berdetak memompa darah hingga 200 kali per menit dalam balapan.