KabarOto.com - Menjadi kendaraan ramah lingkungan yang banyak menyita perhatian konsumen Tanah Air, motor listrik membutuhkan baterai untuk bisa berjalan. Berbeda dengan motor konvensional, pemilik juga tak perlu melakukan pergantian oli atau mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) secara berkala.
Namun, pengisian daya yang dilakukan di rumah atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) setiap hari membuat kinerja baterai semakin menurun seiring berjalannya waktu. Lalu berapa harga yang harus dikeluarkan apabila perlu mengganti komponen ini?
Baca Juga : Kurir TiKi Bakal Gunakan Motor Listrik Smoot Untuk Antar Barang
Menanggapi hal tersebut, Rosyeni, Direktur Sales & Partnership Smoot dan Swap menegaskan bila baterai merupakan komponen termahal pada kendaraan listrik.
"Kalau kami tidak menjual baterai kepada konsumen karena ada garansi seumur hidup. Tapi kita tahu satu motor listrik itu 40% sampai 60% itu nilainya dari baterai yang digunakan," ujarnya.
Rosyeni jugaj menegaskan bila pihaknya tak ingin memberikan beban bagi pemilik kendaraan listrik sehingga pihaknya menyediakan sistem pengisian cepat seperi pergantian baterai di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
Baca juga: Produsen Menanti Mekanisme Subsidi Motor Listrik Dari Pemerintah
"Sebagai contoh, pemilik kendaraan bawa baterai yang sudah sedikit low performance ke SPBKLU yang telah kami sediakan dan ditukar dengan baterai lain yang tersedia. Jadi baterai yang low performance itu biasanya akan kami ambil kembali. Jadi pembeli enggak perlu memikirkan kondisi baterai karena tidak ada masa umur pakai," tuturnya.
Selain itu, sistem pembayaran yang ditetapkan Smoot juga cukup unik. Agar pemilik kendaraan tak merasa terbebani, kuota yang dibeli melalui aplikasi resmi berdasarkan kilometer.
"Jadi namanya top up kilometer. Sebagai contoh, saya isi untuk 100 km. Sebelum mencapai jarak tadi, saya bebas mengganti berapa kali pun baterai. Jadi enggak kena lagi pembayaran. Kalau bayar untuk sekali ganti baterai, pengemudi tunggu sampai baterainya nol. Gimana kalau sampai nol enggak ada SPBKLU. Harganya Rp180 per kilometer," pungkasnya.
