KabarOto.com – Sistem keselamatan suatu kendaraan paling dasar adalah rem. Namun kita sering lupa, dan hanya memperhatikan bahwa sistem rem bagian kampas dan disc brake saja. Padahal ada komponen lain tidak kalah penting, seperti minyak rem.
Secara sederhana, kegunaan minyak rem adalah memberikan tekanan pada piston didalam kaliper untuk mendorong kampas rem supaya bergesekan dengan disc brake. Sehingga terjadilah proses pengereman.
Namun minyak rem punya masa pakai, dan jika lama-kelamaan tidak diperhatikan akan kandungan minyak rem bisa terkontaminasi oleh air, kok bisa? Begini penjelasannya, “Minyak rem memiliki sifat Higroskopi atau menyerap air, apalagi jika mobil sering terparkir di daerah lembab,” ujar Suhendra Hanafiah selaku Operation Manager, PT. Sumber Berkat Anugrah.
Baca Juga : Buat Rem Ala BBK Dengan Oversize Rotor
Bahkan kalau kalian tidak pernah kuras minyak rem, perkiraan terkontaminasi setiap tahunnya itu 3%, apalagi jika mobil sering terparkir di tempat yang lembab.
Lalu apasih akibatnya jika tidak rajin menguras minyak rem? Pertama titik didih dari minyak rem akan menurun karena terkontaminasi air. Karena mudah mendidih maka otomatis saat panas akan menimbulkan gelembung udara, gelembung inilah penyebab gagal mengerem karena tidak ada tekanan pada piston.
Baca Juga : Mana Yang Benar? Minyak Rem Atau Cairan Rem?
Dan kedua karena kontaminasi air, air akan menimbulkan karat pada piston kaliper. Hal ini berbahaya sebab karat dapat menghambar pergerakkan piston, dan bila melakukan pengereman ada kemungkinan piston tidak dapat kembali ke posisi semula atau mengunci.
Baiknya lakukan pengecekkan minyak rem tiap 1 tahun atau 20.000 km sekali mana yang lebih dahulu tercapai. Lebih baik lagi jika langsung melakukan penggantian dengan dikuras, dan jangan sampai ada udara terperangkap ketika melakukan mengganti minyak rem baru yah sob.
