Kecelakaan Bus Bisa Dicegah dengan Inspeksi Fitur Keselamatan Seperti Cara Ini


Foto: adiputro/ primajasa
KabarOto.com - Peraturan Nomor 55 Tahun 2012, dijelaskan mengenai Jumlah Berat yang Diperbolehkan (JBB) dan Jumlah Berat Kombinasi yang Diperbolehkan (JBKB) untuk setiap jenis bus, mulai dari bus kecil hingga bus tingkat.
Untuk bus besar yang biasa digunakan untuk perjalanan antar kota aturan JBB berkisar pada 8.000-16.000 kilogram. Selain berat maksimal, jumlah penumpang juga harus sesuai kapasitas kursi, dan distribusi barang bawaan perlu merata. Penumpukan muatan di satu sisi kerap membuat keseimbangan bus terganggu dan berisiko terhadap sistem pengereman.
Baca Juga: Inspiratif, Dua Sosok Kartini Modern yang Menggeluti Bidang Kendaraan Komersial
"Setiap kendaraan umum, termasuk bus, harus melakukan uji kir setiap 6 bulan. Meliputi pengecekan sistem rem, lampu, ban, hingga mesin guna memastikan kelayakan operasional. Selain itu, sistem rem juga perlu dicek secara berkala setiap menempuh 10.000 km, terutama komponen kampas rem, cakram, cairan rem dan sistem pendingin rem. Dianjurkan pula untuk memeriksa indikator tekanan udara ban di dasbor. Tekanan ban yang tidak optimal akan mengurangi traksi serta menyebabkan kendaraan sulit dikendalikan," National Sales Manager Truck & Bus Radial, PT Hankook Tire Sales Indonesia Ahmad Juweni.
Menurutnya, penggunaan pedal rem berlebihan di jalan menurun dapat menyebabkan overheating pada sistem rem terutama di bagian kampas rem. Saat melalui jalan menurun, pengemudi harus menggunakan gigi rendah tanpa menginjak pedal rem. "Untuk menurunkan kecepatan, pengemudi dapat menggunakan fitur exhaust brake, sistem ini memanfaatkan tekanan balik gas buang untuk memperlambat putaran mesin dan menghambat laju kendaraan," katanya.
Sebagai bagian kendaraan yang bersentuhan langsung dengan jalan dan sistem rem, ban perlu diganti secara berkala. "Umumnya, penggantian ban dilakukan jika sisa tinggi kembang ban sudah mencapai tread wear indicator atau sisa tinggi kembang sekitar 2-3 mm," ujarnya.
"Evaluasi performa ban secara berkala diperlukan karena kondisi jalan dan beban muatan bisa mempercepat keausan. Dari sisi operasional, biaya ban bisa menyumbang 20–25% dari total biaya, sehingga banyak operator kini menggunakan pendekatan cost per kilometer (CPK) untuk memilih ban yang paling efisien. Ban dengan usia pakai lebih panjang membantu menekan CPK dan mendukung efisiensi operasional," tutupnya.
Tags:
#Tips Kendaraan Komersial #Bus AKAP #Kendaraan Komersial