POPULAR STORIES

Kejar Target Penjualan 39.000 Unit, Isuzu Menerapkan Strategi Double Striker

Kejar Target Penjualan 39.000 Unit, Isuzu Menerapkan Strategi Double Striker Target Isuzu menjual 39.000 unit kendaraa tahun 2023 (Foto: KabarOto)

KabarOto.com - Dalam mengejar terget penjualan, cara yang dilakukan PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan niaga Isuzu di Indonesia, menerapkan strategi double striker atau dua penyerang depan. Sebanyak 39.000 unit harus tercapai tahun 2023 ini.

Direktur PT IAMI Rahmat Samulo mengatakan, ouble striker seperti halnya pemain sepakbola, mengandalkan dua orang penyerang depan sekaligus. Di mana sales dan aftersales berjalan secara bersamaan, tidak terpisahkan, untuk melayani konsumen.

Baca Juga: Isuzu Siap Implementasikan Biodisel 35 Persen, Begini Hasil Uji Coba Kendaraannya

"Ibarat sepakbola, sales dan aftersales bukanlah pemain tengah dan pemain belakang, namun satu kesatuan pemain di lini depan," jelas Samulo. Karena menurutnya, perusahaan melihat, ada perbedaan pendekatan bisnis antara commercial vehicle dengan passenger car.

Isuzu Traga menjadi salah satu tulang punggung penjualan IAMI (Foto: KabarOto)

"Kalau di passenger car, after sales lebih ke support, setelah penjualan baru nanti layanan aftersalesmendukung. Tetapi di commercial tidak bisa seperti itu," terangnya, kepada media belum lama ini.

Para pengguna akan menilai produktivitas kendaraan yang dimili, seberapa besar menghasilkan keuntungan, dan beban biaya perawatan. "Karenanya yang paling tepat menjawab pertanyaan pelanggan tersebut adalah orang-orang dari aftersales," tambahnya.

Mereka akan mengawal calon konsumen, untuk itu pendekatan double striker, berupaya meyakinkan terhadap nilai aftersales-nya. Sementara itu, Presiden Direktur PT IAMI Jap Ernando Demily menilai, tahun 2023 kemungkinan tidak ada pergerakan yang signifikan, Isuzu akan bersikap cautios optimistic, waspada namun tetap optimistis.

Baca Juga: Isuzu Mencapai Penjualan Tetinggi Sepanjang Sejarah

Hal itu, menurut dia berkaitan dengan kemungkinan resesi, atau pengaruh perang Ukraina - Rusia. Namun ia melihat harga energi masih tinggi. "Artinya harga komoditi mungkin juga tetap tinggi. Kita harus menyadari secara makro kita banyak didorong oleh komoditi," tambah Ernando.

Selain itu, lanjut Ernando, sektor menantang lainnya adalah penyelenggaraan Pemilu 2024 yang biasanya membuat para pengusaha menunda investasi jangka panjang sambil membaca situasi pasar.

Meski demikian kegiatan politik semacam itu juga akan menggulirkan kegiatan ekonomi sehingga menjadi salah satu sektor positif. Ernando percaya bahwa Indonesia bisa melewati semua tantangan tersebut.