POPULAR STORIES

Kisah Alfiandi, Siswa SMK Tri Mitra Kotabaru Yang Kini Sebagai Owner Di Bengkel Motor

Kisah Alfiandi, Siswa SMK Tri Mitra Kotabaru yang Kini Sebagai Owner di Bengkel Motor Usianya masih sangat muda, namun keinginannya menjadi wiraswasta begitu tinggi. (Foto: KabarOto/Bimo Hariyadi)

Apa yang dilakukannya patut di contoh. Semasa sekolah ia sudah belajar mencari uang dengan membuka bengkel sendiri. Modal tidak menjadi masalah baginya, tekad dan keberanian adalah yang utama. Mau tahu kunci sukses, Alfiandi, siswa ini?

Usianya masih sangat muda, namun keinginannya menjadi wiraswasta begitu tinggi. Siswa kelas tiga SMK Tri Mitra Kotabaru ini pun mempraktekan ilmu yang di dapat di sekolahnya sebelum ia lulus. Alfiandi, anak kedua dari dua bersaudara ini sudah sekitar enam bulan membuka bengkel kecil di halaman rumahnya. Bengkel tersebut diperuntukkan untuk motor. sepulang sekolah, ia bekerja di bengkel kecilnya dengan meservice motor customer di sekitar daerah rumahnya.

"Sepulang sekolah sekitar pukul 12.00 WIB hingga 18.00 WIB, saya buka bengkel. Kalau Sabtu Minggu saya biasanya jualan sparepart keliling sama teman. Terkadang ia terima service panggilan dari rumah ke rumah yang ingin menservice motor tanpa harus ke bengkel," jelas Alfiandi.

Keinginannya membuka bengkel karena ia ingin membantu perekonomian keluarganya, dimana ayahnya hanya seorang tukang ojek.

"Alasan saya berwirausaha karena ingin membantu keluarga," tuturnya.

Tekad yang bulat serta keberaniannya untuk melangkah maju patut di acungi jempol. Bahkan kepala sekolahnya pun mendukung siswanya ini untuk terus maju dengan bengkel kecilnya. Tak jarang, jika ada permasalahan besar dari motor kliennya, ia bawa ke sekolah untuk diperbaiki dengan alat yang lebih lengkap.

"Urusan modal itu belakangan, yang penting tekad dan keberanian. Saya punya tools untuk memperbaiki motor cukup, tapi kalau kerusakannya besar biasanya saya bawa ke sekolah, bongkar di sana. Saya juga bagi hasil dengan sekolah kalau saya benerin di sana," tutur Alfiandi yang mematok harga service Rp30 ribu.

Untuk memenuhi sparepart dan oli, Alfiandi bekerjasama dengan salah satu bengkel Honda di daerah rumahnya. Biasanya ia mengambil barang dan sparepart dengan cara konsinyasi.

"Kalau barang habis saya boleh ambil lagi. Habisin barang, bikin laporan dan ambil lagi," papar pria yang bercita-cita punya bengkel sebesar AHASS.

 

Baca Juga:

Berita Terkait

Berita Terkait