KabarOto.com - Tak hanya sistem bracket time, pada penyelenggaraan ETCC Indonesia 2020, promotor telah menetapkan regulasi lain yakni setiap pembalap yang ingin memburu gelar Juara Umum, setidaknya harus mengikuti 65 persen dari total keseluruhan seri yang dilangsungkan.
Andre Dumais selaku Founder ETCC juga membeberkan bahwa akan membuka kelas baru, kelas yang akan diadakan ini nantinya masih bersifat eksebisi, tidak masuk dalam perebutan Juara Umum. Menurutnya, penambahan tersebut ingin melihat antusiasme pembalap, seberapa besar mereka tertarik pada kelas baru ini.
“Ada kelas Super Euro FFA (Free For All) cuma tidak bisa memperebutkan kejuaraan, statusnya hanya eksebisi. Jadi kita masih mau lihat animonya, masih trial. (Regulasinya) Itu berat minimum 1.100 kg, maksimum mesin 2.000cc, maksimum 5 valve per silinder dan saloon car only. Pesertanya bebas, asal mengikuti regulasi yang ditetapkan,” ujarnya.
Baca Juga: Tak Sempat Nonton? Ini Galeri BSD Grand Prix 2019
Sementara dari sisi teknis, menindaklanjuti regulasi pada musim sebelumnya, kali ini penyelenggara bersama Dewan Komisi Teknik (DKT) ETCC Indonesia, telah merumuskan bahwa penggunaan connecting rod alias setang piston, telah di-open untuk penggunaan part-nya.
“Setang piston kita bebaskan, untuk semua kelas dibebaskan. Kan tadinya piston, nah sekarang setang seher kita bebaskan juga. Jadi setang piston bebas, dan berikutnya hanya kelas pro yang dapat menggunakan girbox shifting dog box. Kategori di bawah pro, tidak diperbolehkan menggunakan part tersebut,” pungkasnya.
