Masih Fokus Jual Mobil Listrik, Hyundai Masih Enggan Masukan Mobil Hybrid


Hyundai Kona Electric 2024 (Autoevolution)
kabarOto.com - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menjadi merek pertama yang meluncurkan dan memasarkan mobil listrik di Indonesia melalui Kona dan Ioniq Electric, namun, pasar mobil listrik di Indonesia terlihat kurang bergairah. Sebaliknya, pasar mobil hybrid tampak berkembang.
Lalu, apakah hal ini bisa mendorong Hyundai untuk menjual mobil hybrid?
Budi Nur Mukmin, Chief Marketing Officer (CMO) PT HMID, menjelaskan bahwa mobil hybrid hanya akan mengalihkan konsumen mesin pembakaran internal (ICE) menjadi pengguna hybrid tanpa menciptakan pasar baru.
"Salah satu temuan dari studi kami adalah bahwa mobil hybrid hanya memindahkan konsumen ICE. Tidak menciptakan pengguna baru, jadi cuma pindah dari ICE dan tidak membuat market baru," ujarnya pada KabarOto, Minggu kemarin (16/06).
Baca Juga: Hyundai Motors Indonesia Akan Tampil All Out di GIIAS 2024
Pernyataan Budi merujuk pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai di Indonesia.
Menurutnya, mobil listrik cenderung menjadi mobil kedua bagi masyarakat, bukan pengganti mobil yang sudah ada.

"Beda dengan EV, mereka pada dasarnya sudah memiliki mobil yang lain. Jadi relatifnya bukan mobil pengganti, tetapi menambah dari mobil yang sudah ada," ungkapnya.
Alasan lain mengapa Hyundai belum masuk ke segmen hybrid adalah terkait program pemerintah yang mencanangkan nol emisi pada tahun 2030 dan 2060.
Sebagai gambaran, pemerintah pernah mengeluarkan aturan mengenai mobil LCGC (Low Cost Green Car) pada 2013, yang diikuti sejumlah merek dan berhasil meningkatkan penjualan dari ratusan ribu menjadi jutaan unit per tahun.
Baca Juga: Hyundai Adakan Mini Motorshow di Sentul, Berikan Banyak Promo dan Penampilan Kona Electric
Hyundai sangat berharap pemerintah terus fokus memprioritaskan mobil listrik, mengingat banyak APM (Agen Pemegang Merek) yang sudah berinvestasi besar di sektor tersebut.
"Pertama, tentu saja kita berharap pemerintah fokus saja di mobil listrik. Jangan di hybrid. Tentu saja kita respect terhadap keputusan pemerintah. Tapi, kita dari Hyundai tetap berharap pemerintah tetap memprioritaskan mobil listrik. Karena sudah banyak APM yang investasi mobil listrik," pungkas Budi.
Langkah ini juga dilakukan untuk mendorong pabrikan lain agar bisa memperkenalkan dan menjual mobil listrik mereka, sehingga mendukung upaya pencapaian target emisi nol pada 2030 dan 2060.
Tags:
#PT Hyundai Motors Indonesia