Mengenal Break-in atau Inreyen Pada Sepeda Motor Baru, Ini Fungsinya

Kipli
Kipli
Sabtu, 05 April 2025
Mengenal Break-in atau Inreyen Pada Sepeda Motor Baru, Ini Fungsinya

Jangan Asal Betot Gas Kalau Mudik Lebaran Pakai Motor Baru, Simak Nih

Ukuran: 14
Font:
Audio:
Ctrl/Cmd + +/- untuk ukuran font
Ctrl/Cmd + F untuk fokus jenis font
Ctrl/Cmd + 0 untuk reset
Ctrl/Cmd + P untuk play/pause/resume audio
Ctrl/Cmd + S untuk stop audio

KabarOto.com - Break-in atau masa inreyen untuk sepeda motor baru, perlu dilakukan untuk memaksimalkan performa dan menjaga kondisi komponen-komponen kendaraan. Lalu apa sebenarnya istilah ini?

Meski sekarang teknologi terus berkembang, lazimnya, teknisi menyarankan perlu tetap melakukan inreyen ketika sepeda motor baru diantar ke konsumen untuk pertama kalinya. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja seluruh komponen sehingga tidak ada kendala ketika digunakan.

Inreyen merupakan proses adaptasi atau penyesuaian komponen-komponen kendaraan. Tentunya di masa inreyen, konsumen harus mengikuti petunjuk yang telah tertera di buku servis atau buku pedoman pemilik dan garansi.

Baca Juga: Antisipasi Pecah Ban Mobil di Kecepatan Tinggi Saat Mudik, Ikuti Saran Ahlinya

"Konsumen disarankan tidak memacu sepeda motor barunya dengan maksimal ketika digunakan selama 500 km pertama dengan maksimal kecepatan 50 kpj. Rpm juga disarankan tidak terlalu tinggi di masa inreyen sehingga komponen mesin akan tetap terjaga," tutur Wahyu Budhi selaku Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati.

Tak hanya soal mesin, untuk sepeda motor baru, menurut Budhi, konsumen disarankan tidak melakukan rem mendadak di kondisi apapun. Pada 500 km pertama, daya cengkram ban juga mengalami adaptasi sehingga sangat berbahaya apabila melaju di jalanan basah atau licin.

"Berdasarkan buku panduan pemilik, terdapat informasi terkait bobot yang mampu diangkut sepeda motor. Di masa inreyen, konsumen disarankan untuk tidak membawa barang yang melebihi batas berat agar usia komponen tidak berkurang," lanjutnya.

Ia juga mengingatkan, pada buku servis terdapat informasi bahwa konsumen wajib melakukan penggantian oli setelah menempuh jarak 1.000 km. Ini bertujuan untuk membersihkan komponen dari serpihan logam hasil gesekan, sehingga tidak ada penggumpalan partikel sisa di dalam mesin.

Baca Juga: Bantu Keselamatan Mudik Lebaran, Pahami Fungsi Mata Kucing di Sepeda Motor

Dengan mengikuti panduan dari buku pedoman pemilik, kondisi komponen sepeda motor akan lebih baik dan tahan lama. Tentunya didukung dengan cara berkendara konsumen yang tidak agresif.

“Untuk setiap sepeda motor baru lazimnya akan dites dan diuji terlebih dahulu sebelum diantar. Namun alangkah lebih baiknya konsumen juga melakukan inreyen untuk memaksimalkan performa dan mencegah terjadinya kerusakan komponen,” katanya.

Selain melalui proses inreyen, konsumen juga disarankan dapat segera beradaptasi dengan sepeda motor baru. Baik itu dari sisi posisi berkendara, handling, pengereman dan membuka tuas gas untuk mencegah risiko terjadinya kecelakaan di jalan raya.

Tags:

#Tips Motor #Tips Mudik Lebaran #Mudik Lebaran

Bagikan

Berita Terkait

Bagikan